Rabu, 02 April 2008

Bang Syamsul, Cagub ^Kocak^ yang Disukai Rakyat


Syamsul Tampil Memukau

CAGUBSU H Syamsul Arifin, SE dan Abdul Wahab Dalimunthe tampil memukau saat pemaparan visi dan misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara di hadapan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, Minggu (30/3).

Berbekal ilmu kepemimpinan yang sarat, keduanya mampu memikat hampir semua orang yang hadir di ruangan sidang paripurna tersebut. Kedua cagub yang berbeda latar ini, tak hanya membuat banyak orang terpikat, tetapi juga mampu membuat suasana kaku menjadi gerrrrrrrr…..

Ali Umri-Maratua Simanjuntak yang mendapat giliran pertama mengungkapkan, visi dan misi yang mereka usung tergambar dalam semboyan Bersama masyarakat membangun Sumut yang maju, sejahtera, unggul, berbudaya, religius dan berwawasan lingkungan.

Pasangan Tritamtomo-Benny Pasaribu yang mendapat giliran kedua justru meragukan pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata nasional.

Saat Benny mendapat giliran ikut membacakan visi dan misi pasangan ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir masih belum membuka lapangan kerja baru guna menekan pengangguran.

“Tingkat pengangguran di Sumut terus meningkat hingga mencapai 14,82 persen tahun 2006, urutan tertinggi ketiga setelah Banten 16,34 persen dan Maluku 15,76 persen”, ujarnya.

Pasangan ini menyebutkan, jika mereka terpilih akan melakukan perubahan pendekatan pembangunan di Sumut. Perubahan dilakukan antara lain dalam koordinasi pembangunan. Masing-masing daerah melaksanakan cara dan metode sendiri dalam mengejar keberhasilan pembangunan. “Oleh karena itu fungsi serta proses koordinasi perlu dioptimalkan”, katanya.

Gaya Tritamtomo sebagai prajurit jelas terlihat dalam menyusun strategi kebijakan pembangunan. Tritamtomo mengungkapkan, strategi mereka adalah menciptakan rasa aman agar tercipta suasana kondusif melaksanakan pembangunan.

Nyaris tidak berbeda dengan Umri dan Tri, pasangan RE Siahaan-Suherdi yang mendapat giliran ketiga, juga menyatakan keinginan menjadikan Sumut tampil lebih baik lagi.

Pasangan ini memiliki visi menjadikan Sumut sejahte a, unggul, mandiri, unik dan toleran. Seperti dua pasangan sebelumnya, RE Siahaan-Suherdi dan menjadikan data BPS sebagai acuan menyusun visi dan misi

“Libas” Umri
Nah, ketika pasangan Wahab-Raden Syafii mendapat giliran, suasana dalam ruang siding paripurna mulai berubah. Wahab, yang disebut politisi gaek ini cerdik menarik perhatian anggota DPRD Sumut dan undangan lainnya.

“Semua pasangan calon ini datanya sama, semuanya dari BPS. Apa pun visi dan misinya, yang penting siapa pelaksananya. Kalau saya, yang sama akan saya katakan sama, tetapi yang beda ya berbeda”, ujar Wahab disamabut gerrr…

Wahab juga “melibas” program Ali Umri yang ingin membuat banyak bandara di Sumut. “Bagaiman mau bikin bandara di Pulau Samosir. Dari mana uangnya?”, kata Wahab.
Salah satu yang berbeda dari visi dan misi pasangan ini adalah program kerja mereka mengurangi tingkat kekerasaan terhadap perempuan dan anak-anak.

Pasangan Syamsul-Gatot Pujo Nugroho yang tampil terakhir benar-benar menjadikan pemaparan visi dan misi bukan lagi ajang yang serius. Syamsul malah tak sedikit pun membacakan visi dan misinya. Dia justru lebih banyak menyerang balik dengan gaya sangat jenaka, calon gubernur yang mengkritik pembangunan di Langkat, daerah yang dia pimpin. Setiap kalimat yang diucapkan Syamsul selalu membuat hadirin di ruang paripurna DPRD tertawa.

Menanggapi Benny yang sempat mengatakan, ada masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura, Langkat yang makan hanya sehari, Syamsul membalasnya dengan mengatakan, Langkat adalah daerah surplus beras di Sumut.

Syamsul juga menyerang balik Umri yang sempat mengatakan akan membenahi kerusakan hutan mangrove di pesisir Timur, dimana salah satunya adalah Langkat. Kalau soal mangrove, itu kewenangan BKSDA. Calon kepala daerah itu harus tahu, mana-mana saja yang jadi kewenangannya. Kalau soal lingkungan, Presiden menganugerahi kalpataru untuk pembangunan lingkungan di Langkat, masa kita meragukan lembaga kepresidenan, katanya.

Syamsul yang merupakan lawan politik Umri di Golkar juga terang-terangan mengatakan, Walikota Binjai itu masih belum pantas memimpin Sumut. Mestinya dia menggantikan saya dulu jadi Bupati Langkat, kata Syamsul dengan gaya jenaka.(red/dedy/fajri/kpc)


“Serangan” Syamsul Arifin

CAGUBSU H Syamsul Arifin SE, memang masuk dalam kategori sosok pemimpin yang cerdik dan mampu membalikkan “serangan” lawan politiknya.

Gaya jenaka dan komunikatif bak seorang “Gus Dur” dari seorang H Syamsul Arifin, SE, mampu memukau dan memikat hampir semua orang dalam ruang sidang paripurna DPRD Sumut, kemarin.

Misalnya, saat Ali Umri “menyerangnya” dengan isu kerusakan hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Syamsul Arifin malah balik menyerang.

“Kalau soal mangrove, itu kewenangan BKSDA. Calon kepala daerah itu harus tahu, mana-mana saja yang jadi kewenangannya. Kalau soal lingkungan, Presiden menganugerahi kalpataru untuk pembangunan lingkungan di Langkat, masa kita meragukan lembaga kepresidenan”, kata Syamsul.

Jawaban Syamsul ini tentu saja membuat wajah kubu Umri memerah. Soalnya, di depan para wakil rakyat dan kalangan intelektual di Sumut malah mereka menjadi terlihat “bego”.

Syamsul juga menyatakan Ali Umri merupakan sosok yang kurang sabar. Sebagai kader generasi masa depan, terlalu dini untuk tampil sebagai Cagubsu.

“Umri ini adik saya. Seharusnya dia menuggu giliran abangnya dulu. Seharusnya dia menggantikan saya di Langkat terlebih dahulu, biar saya yang gubernur, karena saya pasti menang”,ujar Syamsul dengan gaya jenakanya yang disambut gerrrr.

Pasangan Tritamto juga terkena serangan Syamsul Arifin. Saat menyampaikan visi misinya, pasangan Tritamtomo-Benny Pasaribu menyatakan ada sekira 60.000 lubang di kawasan Pantai Timur. Meskipun mksudnya lubang di jalanan, tapi justru pasangan ini tidak menyebutkan kata “jalan”

Syamsul dengan ketelitiannya menyimak justru memanfaatkan kesalahan ucapan pasangan TriBen dengan gaya jenakanya.

“Jangankan 60.000 lubang, satu lubangpun sulit menutupinya. Misalnya, goa yang berada di kawasan Bahorok. Lobang (goa-red) yang menjadi sarang kelelawar itu, sampai sekarang tidak tertutupi, termasuk oleh ‘berak-berak’ kelelawar”,ujar Syamsul.

Banyolan Syamsul ini membuat para hadirin tak dapat menahan tawa. Bahkan sejumlah petugas yang berjaga di luar ruang sidang turut masuk mendengar banyolan Sang “Gus Dur Sumut” itu.

Lagi-lagi Syamsul “mempermainkan” TriBen, ketika pasangan ini “menyerangnya” dengan ucapan, adanya warga di Tanjungpura, Langkat, yang hanya makan sekali dalam sehari.

“Lihat dan selidiki dahulu kebenarannya. Orang yang terkena diabetes juga makannya sehari sekali, karena diet. Kemudian orang berpuasa juga kurang makan, seperti saya yang sering berpuasa”,ujar Syamsul seraya mengatakan Kabupaten Langkat merupakan daerah swasembada beras.

RE Siahaan juga tak luput dari serangan Syamsul Arifin. RE Siahaaan memang terlihat sedikit “bego” ketika dalam visi misinya mereka akan mengatasi krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara.

Syamsul Arifin saat mendapat giliran menyampaikan visi misinya pun menyerang pasangan RE Siahaan-Suherdi. Syamsul mengatakan, urusan lisitrik merupakan urusan PLN. Menurut Syamsul, PLN sudah menargetkan pada tahun 2009, tidak ada lagi krisis listrik.

Syamsul menambahkan, PLN sendiri sedang menyiapkan sarana pembangkit listrik di atas lahan seluas sekira 40 hektar, di Kabupaten Langkat.

“Tidak usahpun saya jadi gubernur, krisis listrik di Sumut bakal teratasi pada tahun 2009”,ujarnya setengah mengejek visi dan misi pasangan RE Siahaan-Suherdi.

Terhadap Cagub Wahab Dalimunthe, Syamsul Arifin tidak terlalu tajam “menyerang”. Syamsul justru mengatakan, Wahab Dalimunthe merupakan gurunya, sekaligus dianggap sebagai orangtuanya.

“Sebagai guru, tentunya Pak Wahab mendukung saya. Karena, seorang guru tidak mungkin menginginkan muridnya mundur”,ujar Syamsul yang disambut senyum Wahab Dalimunthe.

Seusai penyampaian visi dan misi, H Syamsul Arifin SE, terlihat menyalami Abdul Wahab Dalimunthe seraya mencium tangan politisi gaek tersebut.(dedy/fajdri)

BANYOLAN DAN SERANGAN ^YANG BERISI^ DARI BANG SYAMSUL ARIFIN SE

CAGUBSU H Syamsul Arifin SE, memang masuk dalam kategori sosok pemimpin yang cerdik dan mampu membalikkan “serangan” lawan politiknya.

Gaya jenaka dan komunikatif bak seorang “Gus Dur” dari seorang H Syamsul Arifin, SE, mampu memukau dan memikat hampir semua orang dalam ruang sidang paripurna DPRD Sumut, kemarin.

Misalnya, saat Ali Umri “menyerangnya” dengan isu kerusakan hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Syamsul Arifin malah balik menyerang.

“Kalau soal mangrove, itu kewenangan BKSDA. Calon kepala daerah itu harus tahu, mana-mana saja yang jadi kewenangannya. Kalau soal lingkungan, Presiden menganugerahi kalpataru untuk pembangunan lingkungan di Langkat, masa kita meragukan lembaga kepresidenan”, kata Syamsul.

Jawaban Syamsul ini tentu saja membuat wajah kubu Umri memerah. Soalnya, di depan para wakil rakyat dan kalangan intelektual di Sumut malah mereka menjadi terlihat “bego”.

Syamsul juga menyatakan Ali Umri merupakan sosok yang kurang sabar. Sebagai kader generasi masa depan, terlalu dini untuk tampil sebagai Cagubsu.

“Umri ini adik saya. Seharusnya dia menuggu giliran abangnya dulu. Seharusnya dia menggantikan saya di Langkat terlebih dahulu, biar saya yang gubernur, karena saya pasti menang”,ujar Syamsul dengan gaya jenakanya yang disambut gerrrr.

Pasangan Tritamto juga terkena serangan Syamsul Arifin. Saat menyampaikan visi misinya, pasangan Tritamtomo-Benny Pasaribu menyatakan ada sekira 60.000 lubang di kawasan Pantai Timur. Meskipun mksudnya lubang di jalanan, tapi justru pasangan ini tidak menyebutkan kata “jalan”

Syamsul dengan ketelitiannya menyimak justru memanfaatkan kesalahan ucapan pasangan TriBen dengan gaya jenakanya.

“Jangankan 60.000 lubang, satu lubangpun sulit menutupinya. Misalnya, goa yang berada di kawasan Bahorok. Lobang (goa-red) yang menjadi sarang kelelawar itu, sampai sekarang tidak tertutupi, termasuk oleh ‘berak-berak’ kelelawar”,ujar Syamsul.

Banyolan Syamsul ini membuat para hadirin tak dapat menahan tawa. Bahkan sejumlah petugas yang berjaga di luar ruang sidang turut masuk mendengar banyolan Sang “Gus Dur Sumut” itu.

Lagi-lagi Syamsul “mempermainkan” TriBen, ketika pasangan ini “menyerangnya” dengan ucapan, adanya warga di Tanjungpura, Langkat, yang hanya makan sekali dalam sehari.

“Lihat dan selidiki dahulu kebenarannya. Orang yang terkena diabetes juga makannya sehari sekali, karena diet. Kemudian orang berpuasa juga kurang makan, seperti saya yang sering berpuasa”,ujar Syamsul seraya mengatakan Kabupaten Langkat merupakan daerah swasembada beras.

RE Siahaan juga tak luput dari serangan Syamsul Arifin. RE Siahaaan memang terlihat sedikit “bego” ketika dalam visi misinya mereka akan mengatasi krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara.

Syamsul Arifin saat mendapat giliran menyampaikan visi misinya pun menyerang pasangan RE Siahaan-Suherdi. Syamsul mengatakan, urusan lisitrik merupakan urusan PLN. Menurut Syamsul, PLN sudah menargetkan pada tahun 2009, tidak ada lagi krisis listrik.

Syamsul menambahkan, PLN sendiri sedang menyiapkan sarana pembangkit listrik di atas lahan seluas sekira 40 hektar, di Kabupaten Langkat.

“Tidak usahpun saya jadi gubernur, krisis listrik di Sumut bakal teratasi pada tahun 2009”,ujarnya setengah mengejek visi dan misi pasangan RE Siahaan-Suherdi.

Terhadap Cagub Wahab Dalimunthe, Syamsul Arifin tidak terlalu tajam “menyerang”. Syamsul justru mengatakan, Wahab Dalimunthe merupakan gurunya, sekaligus dianggap sebagai orangtuanya.

“Sebagai guru, tentunya Pak Wahab mendukung saya. Karena, seorang guru tidak mungkin menginginkan muridnya mundur”,ujar Syamsul yang disambut senyum Wahab Dalimunthe.

Seusai penyampaian visi dan misi, H Syamsul Arifin SE, terlihat menyalami Abdul Wahab Dalimunthe seraya mencium tangan politisi gaek tersebut.(dedy/fajdri)