Jumat, 11 Juli 2008

Yang Muda Yang Bangga BerPPP : M. Romahurmuziy

Mengenal M. Romahurmuziy : Wasekjen DPP PPP
Dari Anak Band ke Panggung Politik

Dunia politik menjadi keseharian bagi Muchammad Romahurmuziy atau akrab dipanggil Rommy. Bahkan, ia sudah mengenal sejak usia usia 8 tahun. Dia sudah merasakan suasana gegap-gempita kampanye partai politik. Maklum saja, Rommy memang berasal dari keluarga politisi.
Ayahnya (alm) Prof. Dr. KH Moh. Tolchah Mansoer bin KH Mansoer pernah menjadi Rais Syuriah PBNU 1984-1986. Meyakinkan Muktamirin NU untuk menerima Pancasila sebagai asas tunggal pada Muktamar Situbondo 1984. Pendiri dan Ketua Umum pertama PP IPNU. Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Rektor Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang. Rektor Universitas Widya Mataram. Dekan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saudara kandung KH Usman Mansoer, pendiri dan Rektor Universitas Islam Malang.
Sementara Ibundanya, Dra Hj Umroh Machfudzoh binti KH M Wahib Wahab adalah Putri sulung KH M Wahib Wahab (Menteri Agama ke-7 RI). Pendiri dan Ketua Umum pertama PP IPPNU. Ketua DPW PPP DIY 1985 – 1997. Ketua PW Muslimat NU DIY 1978-1988. Ketua PP Wanita Persatuan Pembangunan 1992-1997. Anggota DPR RI 1987-1997 dan 1999-2004.
”Saya memang lahir dari keluarga politik. Darah politik sudah mengalir sejak dalam kandungan,” ungkapnya.
Meski begitu pada mulanya Rommy tidak tertarik pada politik. Cita-citanya, ingin menjadi menjadi seorang kiai yang memimpin pesantren besar. Buktinya dia pandai qiroah. Beberapa kali juara Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) di tingkat porvinsi Yogyakarta. Tidak hanya itu, Rommy juga seorang santri yang gaul selakyaknya anak muda. Dia bergabung dalam sebuah grup band yang pernah juara tingkat provinsi.
Seiring perkembangan, cita-cita Rommy bergeser. Terutama setelah berporses sosial dan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di kota kembang itu, Rommy jsutru tertarik ilmu ekonomi bidang Ingenering. Mintoring. ”Saya merasa ada satu pencarian yang belum tuntas kalau saya belum bisa merumuskan sebuah konsep peningkatan kesejahteraan ekonomin secara konperhensip terahadap masyarakayat Indonesia. Karena itu saya mengidamkan dapat meraih doktor bidang ekonomi,’ katanya.
Bila berhasil Rommy merasakan menjadi orang Islam yang paripurna. ”Landasan teologsinya sederhana; Nabi Muhammad SAW datang ke Mekah kalau semata-mata membawa ajaran tauhid pasti dakwah-nya tidak laku. Dan masyarakat Quraisy tidak akan menjadi pengikut beliau,” tuturnya.
Sebelum Rasulullah, sudah banyak nabi yang mendakwakan ajaran tauhid. Tapi tidak ada satu pun yang sukses. Karena implementasi dan taktis politik dalam berdakwah tidak dikembangkan seperti Nabi Muhammad. Jadi bisa dipahami bila ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW bukan perintah tentang meng-Esa-kan Allah.
”Logikanya, mestinya yang turun pertama Qulhu Allah hu ahad (Allah itu satu). Dalam bahasa bebasnya,kira-kira ’akui AKU dulu dong sebagai Tuhanmu’. Tetapi Allah tidak melakukannya,” terangnya.
Allah memerintahkan Rasulullah untuk membaca. Banyak tafsir; membaca teks dan membaca keadaan. Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk membaca sosial masyarakat sekitar baik tekstual maupun kontekstual. Jelaslah turunnya Islam diperuntukan untuk menyasar perbaikan kesejahteraan ekonomi lemah. ”Kalau kita lihat ayat Makiyah, yang ditemui pada Juz Amma, semuanya berisi kritik sosial terhadap status-quo,” jelas Rommy.
Dari pemahaman itu membangun kesadaran ekonomi Rommy. Dia lalu ingin mendalami ilmu ekonomi. Ini proses pencarian yang terus-menerus dilakukan. Dia sendiri sudah melakukan prektek ekonomi untuk menemukan proses pencariannya itu. Tetapi apa yang dilakukan belum pada titik yang di idealisasikan. ”Saya meyakini perubahan strukural perlu. Sehingga brangkalai perlu melibatkan diri ke dunia politik secara formal,” katanya.

Memilih PPP
Meski pernah tergabung menjadi anggota Garda Bangsa PKB di Bandung, Jawa Barat, tahun 1998, Rommy lebih memilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai tambatan hati berpolitik

Anggota PPP Mussanif Ketua DPRK Aceh Besar

Musannif, Ketua DPRK Aceh Besar
* Gantikan Muhibussabri


JANTHO - Rapat paripurna pemilihan ketua DPRK Aceh Besar yang dipimpin oleh Mawardy Ali, Kamis (10/7) kemarin, memilih Musannif dari Fraksi PPP untuk duduk di kursi Ketua DPRK Aceh Besar yang sempat kosong akibat ditinggalkan Muhibbussabri. Musannif terpilih secara aklamasi setelah calon lainnya yang juga dari Fraksi PPP, H Ridwan Hasyim, mengundurkan diri dari pencalonan.

Fraksi PPP mengajukan nama Musannif dan Ridwan Hasyim kepada tim Pansus Tata Tertib (Tatib) Pemilihan Ketua DPRK Aceh Besar, untuk duduk sebagai ketua dewan yang baru. Dua nama tersebut diajukan untuk menggantikan Muhibbussabri yang di-recall oleh PPP Aceh Besar beberapa bulan lalu.

Proses pemilihan ketua baru diawali dengan pembentukan tim Pansus yang dipimpin Zulkarnain M Isa, pada 20 Juni lalu. Tim ini kemudian mengajukan draf tata tertib (Tatib) yang diantaranya berisikan, bahwa Fraksi PPP Aceh Besar mengajukan nama Musannif dan Ridwan Hasyim sebagai calon ketua DPRK Aceh besar. “Apabila salah satu calon mengundurkan diri, maka calon yang tinggal langsung ditetapkan secara aklamasi,” demikian bunyi salah satu butir draf Tatib tersebut.

Gufroni Merapat ke PPP kec Sindang Indramayu

Siap Pimpin PPP Sindang
NAMA Gufroni tentu sudah tidak asing lagi bagi warga Indramayu. Karena sosok yang satu ini memang pernah menjabat anggota DPRD periode 1999-2004. Lama tidak muncul di hadapan publik, Gufroni tiba-tiba muncul dan ingin membesarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kecamatan Sindang. Bahkan ia siap untuk memimpin PAC PPP Sindang.
“Saya masuk ke PPP bukan berarti berkhianat. Hal ini semata-mata karena amanat orang tua, yaitu H Oman Abdurahman yang merupakan ulama besar dan tokoh NU. Jadi perlu saya tegaskan bahwa hal ini semata-mata karena amanat,” tandas mantan politisi PDIP ini, Kamis (3/7).
Gufroni juga siap untuk memenangkan Pemilu 2009, jika dirinya memang dipercaya memimpin PAC PPP Sindang. Dikatakannya, PPP merupakan partai yang sudah mengakar dan memiliki basis dukungan massa kuat. (oet)

Calon PPP HM Riban Satia-Maryono Menang di Palangka Raya

KPU Pastikan Riban-Maryono Menang

PALANGKA, BPOST - Pasangan HM Riban Satia-Maryono yang diusung koalisasi PPP, PBR, PAN, PKS dan PBB dipastikan memenangi Pilkada setempat.

Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara sementara yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat secara resmi, Jumat (11/7), pasangan HM Riban Satia-Maryono menduduki urutan pertama mengumpulkan suara 11.294 atau 31,25 persen. Perolehan itu jauh meninggalkan empat pasangan lain.

Yurikus Dimang-Wahyudi F Dirun memperoleh 9.185 suara atau 24,41 persen. H Mas Saily Mochtar-Tagah Pahoe mengumpulkan 7.545 suara atau 20,88 persen, Salundik Gohong-HM Sriosako memperoleh 5.424 suara atau 15,01 persen, dan Yansen A Binti-H Tajuddin Noor mengumpulkan 2.695 suara atau 7,46 persen.

Dari DPT sebanyak 128. 800 suara di 350 TPS, data yang telah masuk rekapitulasi mencapai 36.981 suara sah dan 838 suara tidak sah. Angka itu diperoleh dari 155 TPS.

Ketua KPUD setempat, Margo Tando Binti mengatakan, data yang masuk dalam tabulasi suara KPUD tersebut sifatnya sementara, karena belum semua entri data masuk panitia kecamatan. Tapi, dari suara sementara yang masuk tersebut, sudah bisa dipastikan pemenangnya. Dia yakin tidak akan terjadi putaran kedua.

“Jumlah pencapaian suara hingga 31 persen lebih yang diperoleh pasangan nomor urut empat dipastikan akan terus bertambah. Saya kira tidak terjadi dua putaran karena jumlah suara yang masuk cukup signifikan,” ujarnya.