Rabu, 03 September 2008

Tiga Kader PAN Balikpapan Pindah Partai ,1 ke PPP

Tiga Anggota DPRD PAN Loncat ke Parpol Lain

BALIKPAPAN – Tiga kader PAN di DPRD Balikpapan yakni Joko Suseno, Jumrani dan Suprihatin memutuskan loncat ke Parpol lain. Ketiganya diketahui mendaftar jadi calon anggota legislatif (Caleg) Partai Matahari Bangsa, PPP dan PDIP. Hal itu diakui Panitia Pendaftararan Caleg KPUD Balikpapan Marola kepada Koran Kaltim siang kemarin.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Badan Kehormatan (BK) DPRD Balikpapan Muhammad mengatakan pihaknya belum menindaklanjuti masalah tersebut karena masih menunggu laporan resmi baik Parpol bersangkutan maupun masyarakat. Sebab persoalan ini menurutnya menyangkut etika partai. “Kalau ada laporan dari masyarakat kami akan tindaklanjuti,” kata Muhammad dua hari lalu.
Dari 40 anggota DPRD Balikpapan terbagi dalam 4 fraksi yakni PPP, PKS, Partai Golkar dan Suara Rakyat. Ketiga kader PAN tersebut bergabung di Fraksi Suara Rakyat. Namun sejauh ini Ketua DPC PAN Balikpapan Jamal Al Rasyid belum bisa dikonfirmasi karena telepon selulernya tak ak

PPP Banyuwangi Merapat ke NU, Bersaing dengan PKB dan PKNU

BANYUWANGI-Besarnya populasi warga NU di Banyuwangi menjadi magnet dan incaran partai-partai berhaluan nahdliyin. Mereka ramai-ramai mengklaim partainya didirikan para ulama. Bahkan menjadikan massa nahdliyin sebagai lumbung suara. Tiga partai tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPC PPP Banyuwangi Syamsul Arifin mengungkapkan, kedekatan partainya dengan para tokoh NU tidak dapat dipungkiri. Berdasarkan realitas yang ada, PPP dari hari ke hari tambah mesra dengan jajaran NU. Baik NU stuktural maupun kultural. Semua bagian yang tak terpisahkan dari PPP. ''Bahkan pada pada pemilu yang akan datang, banyak caleg yang langsung direkomendasi lewat organisasi badan otonom (Banom) NU. Itu fakta, bukan opini,'' tegas pria asal Kalibaru itu, kemarin.

Atas dasar itu, PPP yakin, bisa meraup suara lebih dari kantong-kantong warga NU dibanding Pemilu 2004, yang hanya empat kursi. Itu pula yang membuat PPP berani menarget sepuluh kursi pada pemilu nanti. "Ini saya kira realistis dan kami opmitistis bisa meraihnya,'' tutur anggota Komisi A DPRD Banyuwangi itu.

Apa yang ditarget PPP bukan sekadar slogan. Menurutnya, pengalaman pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim puturan I lalu telah membuktikannya. "Kalau kita nggak dekat NU, nggak mungkin KaJi (Khofifah Indar Parawansa-Mujiono) menang,'' tegas Syamsul.

Rasa optimistis juga disampaikan PKB. Sekretaris DPC PKB kubu Syafi'i Mustopa, Khusnan Abadi menegaskan, PKB dalam sejarahnya tidak hanya identik dengan NU. Keberadaannya memang dilahirkan para kiai NU. Berbekal restu para kiai NU, termasuk Gus Dur, PKB optimistis bisa mendulang suara lebih daripada Pemilu 2004. "Target kami, merebut satu hingga dua kursi lagi. Atau jika tidak, 16 kursi yang dimiliki PKB harus tetap bertahan,'' sumbar mantan ketua Panwas Pilbup Banyuwangi itu, kemarin.

Khusnan menggarisbawahi bahwa massa PKB menyebar di hampir seluruh daerah pemilihan (Dapil). Mulai dapil I hingga V, sebut dia, semua berpotensi menambah pundi-pundi suara PKB. "Suara terbesar kami memang warga NU. Namun, pemilih yang lain juga menjadi garapan kami,'' cetusnya.

PKNU tidak mau kalah. Meski sebagai pendatang baru, PKNU siap menggerogoti suara PPP dan PKB. "Kantong-kantong NU sudah kita jelajahi. Tiap-tiap dapil sudah kita sisir habis,'' tutur Wakil Sekretaris DPC PKNU Banyuwangi Achmad Sauki kemarin.

Sesumbar PKNU bukan hanya gertak sambal. Partai yang dinakhodai Khoirul Anam itu berjanji akan membuat kejutan pada Pemilu 2009. Tidak hanya empat atau lima kursi yang dipatok. Namun, PKNU berani menarget 12 kursi. "Basis massa kami jelas NU. Tapi, pemilih pemula juga tidak akan kami lupakan,'' tandas Sauki.

Ratih Sanggarwati, Pensiun di Titik Kulminasi


Ratih Sanggarwati merasa cukup menikmati gemerlap kehidupan sebagai model. Kini di usia kepala empat, wanita asal Ngawi ini ingin menapaki babak baru, sebagai politikus. None Jakarta 1983 ini masuk bursa calon anggota legislatif dari PPP untuk daerah pemilihan (dapil) Surabaya dan Sidoarjo. “Tahun 1986 sampai 1997 ketika saya mengira sudah panen, ternyata itu sedang masa tanam. Panen saya justru di usia 40 tahun,” tuturnya saat ditemui belum lama ini.

Wanita yang akrab disapa Ratih Sang ini menegaskan, panen yang dimaksud sama sekali tidak berkait dengan materi. “Tetapi lebih pada respek orang. Dalam usia sekarang, saya merasa bisa memengaruhi orang, bisa membuat orang meyakini diri saya yang perempuan biasa jadi perempuan yang berdaya bagi banyak orang,” beber penulis buku tentang mode berjudul Tampil Anggun Dengan Busana Muslim Ala Ratih Sang ini.

Menurut Ratih, dirinya perlu waktu untuk memutuskan terjun ke dunia politik. Meski sudah dapat tawaran dari pucuk pimpinan PPP sejak lima tahun lalu, namun Puteri Photogenic Lux 1980 ini tidak langsung menerima. Setelah salat istikharah dan melakukan ibadah umrah, Ratih mengaku keyakinannya mulai tumbuh.

Tekad Ratih berpolitik kian bulat waktu sang suami, Isman Budisepta Zen yang semula keberatan kini turut memberi dukungan. “Tentu dengan sejumlah syarat, di antaranya perhatian pada anak-anak tidak boleh berkurang. Itu jelas tidak akan saya abaikan,” tandas ibunda Dhianya Nuasnigi Zen, Sanyadwia Ghinasni Zen, dan Danyafatima Hasnuagi Zen ini.

Sarjana Ekonomi Universitas Jayabaya ini berharap, kariernya di dunia politik bisa jadi titik kulminasi dalam rangkaian perjalanan hidupnya. “Saya mungkin akan pensiun di usia 55-56 tahun. Dan selagi masih ada waktu 10 tahun, saya ingin memanfaatkan waktu ini untuk sesuatu yang bisa berarti bagi masyarakat luas,” pungkas Ratih.

Puasa, Dua Kubu PPP HST Damai dan Siap Islah

BARABAI, BPOST - Momen Ramadan ternyata dimanfaatkan dua kubu dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) untuk mengakhiri konflik dualisme kepemimpinan di partai mereka.

Ketua DPC PPP HST versi SK DPP PPP0, Tajudin sudah memberi isyarat akan membuka pintu damai dengan rivalnya Hasbullah Nazar kubu yang berpegang pada hasil muscab.

"Demi langkah-langkah menyelamatkan partai kami siap berdamai agar bisa konsentrasi di pemilu nanti," katanya, Selasa (2/9).

Sikap yang sama juga diambil kubu Hasbullah. Menurut sekretarisnya damai adalah langkah terbaik bagi partai, meski demikian belum ada langkah taktis menuju islah. Kedua kubu menyatakan belun memutuskan pertemuan untuk langkah damai.

Ramadan, ingin dimanfaatkan kedua kubu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) HST untuk memadamkan api konflik dualisme kepemimpinan di partai berlambang Kabah ini.

Ketua DPC PPP versi SK Dewan Pimpinan Pusat PPP, Tajuddin sudah memberi isyarat akan membuka pintu damai dengan seterunya, Hasbullah Nazar, Ketua DPC PPP hasil Musyawarah cabang (Muscab) yang digelar 27 Agustus 2005 lalu.

"Demi kepentingan partai, kami siap membuka pintu damai. Terutama, agar tetap konsentrasi di Pemilu 2009," kata Tajuddin saat ditemui di peresmian Pasar Ramadan 2008 di Lapangan Pasar Keramat Barabai, Senin (1/9).

Sekarang ini, lanjut Tajuddin, semua dikembalikan kepada kubu Hasbullah apakah mau menerima islah yang diajukan. "Mau islah atau tidak terserah, kereta PPP tetap jalan sesuai jadwal pemilu dari KPU," katanya.

Sudah adakah langkah taktis menuju islah yang akan dilakukan? Tajuddin menyatakan masih dalam posisi menunggu. "Kalau format dan bentuk pastinya sih baru kami putuskan nanti setelah kami rapat dan ada hasil dari partai," ungkapnya.

Sikap kubu Tajuddin ini bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya di mana anggota DPRD HST ini bersikeras menolak islah karena menganggap kepengurusannya sah ditunjuk DPP dan DPW PPP.

Sebelumnya DPC PPP HST kubu Hasbullah Nazar, sudah lebih arif menyingkapi permasalah ini dengan membuka peluang untuk berdamai.

"Kami siap islah demi kemajuan PPP di HST. Makanya dalam waktu dekat kami akan mengajak kubu Tajuddin untuk duduk satu meja menyelesaikan masalah yang ada," kata Sekretaris kubu Hasbullah Didin Wahidin beberapa waktu lalu.

Ketua KPU HST, Nadzmi Akbar mendukung langkah keduanya untuk melakukan islah. Sebab hanya dengan jalan itulah keduanya bisa mengajukan calon terbaik untuk maju dalam pencalonan legislatif.

"Kami tak bisa menerima berkas caleg yang diajukan kedua kubu. Sementara untuk menentukan kubu mana yang berhak kami tidak berwenang sebab ini masalah intern partai," katanya.

Selain itu lanjut Nadzmi berdasarkan hasil verifikasi sementara KPU, berkas caleg kedua kubu yang diajukan hampir sama. "Artinya mereka sudah sepaham dalam mengajukan daftar caleg, jadi tinggal menentukan caleg mana yang diusung melalui jalur satu pintu," pungkasnya.

Calon PPP Lampung Akui Keunggulan Juara Bertahan

LSI: Sjachroedin-Joko Hampir Pasti Menang


Bandarlampung (ANTARA News) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung 2009-2014 yang diusung PDI Perjuangan dan beberapa parpol kecil, Sjachroedin ZP-MS Joko Umar Said, menurut hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) meraih suara 42,98 persen sehingga dipastikan menang dalam satu putaran pemilihan.

LSI membeberkan hasil hitung cepat dari 400 sampel Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Lampung yang telah masuk 392 buah TPS (98 persen) menunjukkan perolehan pasangan Sjachroedin-Joko itu mutlak di atas pasangan-pasangan lainnya.

Pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PPP, M Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo meraih 20,00 persen suara, sedangkan Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto (PKS-PAN) meraih 15,38 persen.

Berikutnya, Andy Achmad Sampurna Jaya-HM Suparjo (PBR-PD) meraih 10,20 persen, Oemarsono-Thomas Azis Riska (koalisi parpol kecil) 5,72 persen, pasangan independen Muhajir Utomo-Andi Arief meraih 3,42 persen, dan Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Utomo mendapat 2,31 persen.

PILBUP LAMPURA :SEMENTARA,CALON DUKUNGAN PPP TERTINGGAL DARI CALON PDIP

Zainal-Rohimat Unggul Sementara

KOTABUMI Lampung Utara: Hasil penghitungan desk Pemkab Lampura untuk Pemilihan Bupati Lampung Utara sampai pukul 22.00, pasangan nomor urut 6, yaitu Zainal Abidin-Rohimat Aslan, unggul.

Pasangan yang diusung Gilas itu meraih 37,15 persen. Dari 132.418 total suara yang masuk (daftar pemilik tetap 439.438), Zainal yang merupakan Ketua DPC PDI-P Lampura dan juga mantan wakil bupati Lampung Utara, bersama pasangannya, meraih 49.202 suara.

Posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 2, Bachtiar Basri-Slamet Haryadi yang diusung KLUB (Koalisi Lampung Utara Bersatu). Bachtiar yang merupakan mantan Sekretaris Kabupaten Lampung Utara itu bersama pasangannya meraih 33,97% (44.990 suara).

Selanjutnya, pasangan Suhardi-Mardani Umar (nomor urut 3) meraih 17.410 suara; pasangan nomor urut 5 Djauhari Thalib-Ahmad Mujib meraih 11.574 suara.

Sementara itu, dua calon dari jalur perseorangan, Syahrul Jamal Bungamayang-Azhar Ujang meraih 6.226 suara dan Sumanto-Edrin Indra Putra 2.996 suara.

Sebanyak 132.418 suara yang masuk berasal dari 19 (Lampura terdiri atas 23 kecamatan). Dari 19 kecamatan itu pun, ada sejumlah desa yang datanya belum masuk.

"Masih banyak desa-desa yang sampai pukul 22.00 ini di 29 kecamatan itu yang belum masuk datanya. Empat kecamatan lagi yang belum sama sekali melaporkan hasil penghitungan, yaitu Kecamatan Kotabumi Kota, Abung Surakarta, Sungkai Utara, dan Hulu Sungkai," kata Sekretaris Tim Desk Pilkada Lampung Utara Syaiful Darmawan semalam.

Kepala Badan Kesbangpol Linmas Lampura itu juga menjelaskan bahwa tidak agak lambannya penghitungan sementara suara Pilkada Lampura yang dilakukan pihaknya karena di kabupaten setempat digelar dua hajat demokrasi sekaligus. "Kita ini selain menghitung hasil Pilbup, juga menghitung hasil Pilgub. Jadi memang agak lambat," kata Syaiful. HIM/R-2

Tabel: Perolehan Suara Pilkada Lampura sampai pukul 22.00

Nomor Urut: 1 2 3 4 5 6

Jumlah : 6.226 44.990 17.410 2.996 11.574 49.202
Persentase: 4,7% 33,97% 13,14% 2,26% 8,74% 37,15%
Sumber: Desk Pilkada Pemkab Lampura
Keterangan:
1 = Syahrul Jamal Bungamayang--Azhar Ujang Salim (perseorangan)
2 = Bachtiar Basri-Slamet Haryadi
Diusung KLUB (Koalisi Lampung Utara Bersatu)--gabungan PKPI, PBR,
PPP, PPDK, Pelopor, PKB, dan didukung Partai Golkar.
3 = Suhardi-Mardani Umar (PKS dan PKPB)
4 = Sumanto-Edrin Indra Putra (perseorangan)
5 = Djauhari Thalib-Ahmad Mujib
Diusung Partai Demokrat, PNI Marhaenisme, PPDI, PPNUI, PIB, dan
PBSD
6 = Zainal Abidin-Rohimat Aslan
Diusung Gilas (Gerakan Koalisi Lampung Utara Sejahtera)--gabungan
PDI-P, PAN, PBB, Partai Patriot Pancasila, PDS, dan PNBK)

Calon PPP Subang Kalah Kaya dengan Primus

Primus Calon Wakil Bupati Terkaya
Rabu, 03-09-2008 | 13:54:37

SUBANG, BPOST - Artis Primus Yustisio yang menjadi calon Wakil Bupati Subang mendampingi Imas Aryumningsih dalam Pilkada Subang, 26 Oktober mendatang merupakan calon terkaya, dibandingkan dengan calon lainnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Subang, Husen Hardjadinata menyampaikan daftar kekayaan para calon bupati dan wakil bupati Subang tahun 2008 di Subang, Jabar.

Dikatakannya, total harta kekayaan Primus yang disampaikan ke KPUD mencapai Rp33.425.500.000. Sedangkan total kekayaan calon Bupati Subang Imas Aryumningsih senilai Rp23.235.000.000.

Pasangan calon Imas-Primus diusung Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat.

Sementara itu kekayaan calon bupati Subang lain, Bambang Heryanto, mencapai Rp4.288.098.000 dan pasangannya Alma Lucyati Rp1.896.558.979. Pasangan calon Bambang-Lucy diusung oleh PKS dan PPP.

Calon bupati Kusbini, total kekayaannya mencapai Rp100.507.300, dan pasangannya Sri Ernanto Kukuh Rp1.951.909.225. Pasangan calon ini diusung PKB, PKPB dan PBR.

Eef hidayat yang merupakan calon incumbent, total kekayaan yang dilaporkan ke KPUD Subang mencapai Rp1.018.400.981 dan pasangannya Ojang Sohandi mencapai Rp659.442.300. Pasangan calon Eef-Ojang ini diusung oleh PDIP.

Sementara total kekayaan Diding Kurniawan senilai Rp15.330.802.000, dan wakilnya Hasyim berjumlah Rp3.992.880.000. Pasangan calon Diding-Hasyim adalah pasangan dari jalur perseorangan.

Untuk calon dari jalur perseorangan lain, total kekayaan calon bupati Subang Ahmad Djuanda Rp4.605.000.000, dan wakilnya, Nandang Sudrajat Rp675.000.000.

Berkas 51 Bacaleg PPP Gresik Turut Dikembalikan

Berkas Semua Parpol Dikembalikan

Gresik - Surya-KPUD mengembalikan berkas bakal caleg 29 parpol, menyusul ditemukannya kurang lengkapnya berkas tersebut saat verifikasi yang berakhir Sabtu (30/8) lalu. Untuk itu, KPUD memberikan batas waktu hingga 16 September untuk melengkapi berkas-berkas tersebut.
Nur Fakih, anggota KPUD Gresik mengatakan, diantara 30 parpol yang telah memasukkan berkas bakal caleg KPUD, hanya PKB yang belum dikembalikan. Sebab, KPUD masih menunggu petunjuk lanjutan KPU Pusat terkait dualisme berkas bakal caleg PKB Gresik.

Ketua DPC PPP Gresik Murtadlo Nur mengaku tidak khawatir, dengan ancaman KPUD yang akan mencoret bacaleg yang berkasnya belum lengkap. Sebab, dari 51 bacaleg PPP yang dikirim ke KPUD hampir kekuranganya tidak penting dan sepele. "Saya tidak khawatir. Saya yakin ke-51 bacaleg PPP yang kami kirim sudah siap untuk dilengkapi,“ ujar Murtadlo Nur.

Mantan Ketua DPC PPP Situbondo Zainuri Sebar Puluhan Baliho

Belakangan Zainuri Ghazali pindah ke PKNU


SITUBONDO - Bermunculannya baliho anggota DPRD Provinsi Jatim asal Jangkar, Achmad Zainuri Ghazali di beberapa tempat strategis di Situbondo membuat banyak kalangan bertanya-tanya. Ada yang menilai, langkahnya tersebut sekadar mengikuti tren pencitraan diri, yang kini banyak dilakukan tokoh-tokoh politik nasional.

Namun yang paling menarik, langkah yang dilakukan mantan Ketua DPC PPP Situbondo itu dikait-kaitkan dengan pencalonannya sebagai Bupati Situbondo pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2010. "Kalau memang masyarakat Situbondo menghendaki saya maju (sebagai calon bupati 2010), kenapa tidak?. Bagi saya, tidak ada yang tidak mungkin," jawabnya ketika dikonfirmasi melalui telepon, kemarin.

Meski demikian, Zainuri menyatakan, pemasangan baliho itu tidak ada kaitannya dengan isu pencalonannya sebagai bupati. Tujuannya hanya menyampaikan beberapa pesan. ''Intinya, seruan moral kepada masyarakat Situbondo,'' sebutnya.

Diungkapkan, baliho yang dipasang mencapai 50 lembar. Ada dua muatan dalam puluhan baliho itu. Yang pertama, isinya seruan moral. Di antaranya bahwa demokrasi bukan intimidasi. ''Yang kedua, baliho untuk menyambut HUT RI ke-63 yang berisi proklamasi lokal," terangnya.

Diakui, seruan moral tersebut berangkat dari keprihatinan Zainuri tentang terpecahnya masyarakat Situbondo akibat iklim politik akhir-akhir ini. "Perpecahan ini sudah menjadi rahasia umum. Semua tahu, barangkali baliho saya ini sedikit mampu mengembalikan suara hati masyarakat," cetusnya.

Mantan ketua Pagar Nusa itu memastikan, dia akan terus memasang baliho, yang isinya untuk kepentingan bersama. Sampai kapan? Zainuri tidak tahu. "Yang pasti, sampai saya tidak punya uang. Karena untuk melakukan semua itu butuh dana," tukasnya.

Yang membuat hati Zainuri bangga, dari puluhan baliho yang dipasangnya itu hingga kini masih utuh. Tidak ada yang dirusak warga. "Artinya apa, bahwa masyarakat cukup merespons dan mendukung apa yang saya lakukan," tandasnya.(

Geliat PPP Situbondo/Penarukan Bersaing Mjd Pemenang 2009

Pertarungan Sengit di Basis PPP
SITUBONDO - Para calon legislatif (Caleg) dapil III, selain Partai Persatuan Pembangunan (PPP), harus bekerja keras pada Pileg 2009. Mereka dituntut menggunakan strategi tepat maupun jurus ampuh agar bisa mendapatkan kursi di dapil, yang meliputi Kecamatan Asembagus dan Banyuputih itu.

Jika tidak, jangan harap para caleg dari semua parpol bisa meraup suara signifikan di wilayah, yang dikenal sebagai basis massa Ketua DPC PPP KHR Ahmad Fawaid itu. Pada pileg 2004, PKB yang mampu mendominasi perolehan suara di sebagian besar dapil harus mengakui kebesaran PPP di dapil III. PKB hanya diberi jatah dua kursi dengan perolehan 13.670 suara. Caleg yang terpilih adalah H Lailul Ilham dan Sibaweh Sulaiman.

Sedangkan caleg PPP di dapil III mampu mendulang dukungan 31.172 suara. Parpol yang pernah dipimpin Zainuri Ghazali tersebut mampu memperoleh empat kursi dari tujuh kursi di DPRD Situbondo yang disediakan untuk dapil tersebut.

Sayangnya, siapa saja caleg yang akan diturunkan PPP di lahan basahnya pada pileg 2009 itu, belum juga terungkap. Sebab, PPP belum menentukan nomor urut maupun pendapilan bacaleg yang sudah mendaftar dan melakukan fit and proper test.

PKB yang kini dikendalikan Syaiful Bahri tampaknya menyadari benar kekuatan PPP. Buktinya, hanya ada empat caleg yang rencananya akan diturunkan pada pileg 2009. Di urutan pertama Sujono, disusul Aidi Hasyim dan Holil. Menurut Ketua DPC PKB Syaiful Bahri, pihaknya mengandalkan Sujono untuk bisa mempertahankan dua kursi di Kecamatan Banyuputih dan Asembagus. "Dia (Sujono) Ketua PAC Asembagus, orangnya familiar sekali. Dia tokoh muda di Kecamatan Asembagus. Kita tidak khawatir dengan kebaradaan caleg PPP. Penempatan dia atas rekomendasi tokoh di beberapa desa," ungkap Syaiful kemarin.

Lailul Ilham, caleg terpilih PKB di dapil III pada 2004, kini memilih mengendarai PKNU. Partai yang berkantor di Jalan Gunung Arjuno itu tampaknya tak mau kehilangan kursi yang telah diperoleh Lailul. Buktinya, PKNU tetap menempatkan Lailul di nomor urut pertama di dapil III. Di nomor urut dua ada Yasin disusul Wafir Mawardi dan Hosnadi Romli.

Sekjen PKNU Dadang Wigiarto mengaku optimistis para calegnya mampu memperoleh kursi di DPRD. "Kalau targetnya, kursi bisa nambah. Tapi minimal bisa mempertahankan," tegasnya.

Sementara Partai Golkar menempatkan enam caleg di dapil III. Posisi pertama ditempati Aisyah Sriwartini. Strategi sama juga diberlakukan DPC PDIP. Parpol yang dipimpin Didiet Subagyo itu juga berencana menerjunkan enam caleg.

Partai Demokrat lebih optimistis. Parpol yang dipimpin Ismunarso itu berani menurunkan delapan caleg. Di nomor urut pertama Sahlawi alias H Lukman Shafi, kedua Hasanudin, dan ketiga Indah Mei Astuti.(pri/irw)