Senin, 05 Januari 2009

PPP Manfaatkan Perpecahan Parpol Lain

YOGYA (KR) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY menargetkan dapat meraih kejayaan kembali, yakni meraih dukungan suara yang banyak. Bahkan dengan dukungan itu, diharapkan mampu membentuk satu fraksi di setiap DPRD kabupaten/kota maupun propinsi. Selama ini, diterapkan multi partai, tidak mampu membentuk fraksi sendiri, karena jumlah kursi yang diperoleh jauh menurun.
“Kami merasa yakin bertambahnya dukungan ke PPP, karena kembalinya konstituen lama yang selama ini pindah ke partai lain,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DIY, HM Syukri Fadholi kepada wartawan di sela acara Silaturahmi dan Orientasi Calon Legislatif DPRD di Kantor DPW PPP DIY, Badran, Jetis, Yogyakarta, kemarin. Selesai acara, kader dan massa PPP melakukan pawai simpatik menggunakan sepeda motor dan mobil, dari kantor DPW PPP menuju ke masing-masing ‘markasnya’.
Dalam acara itu, tampak sejumlah tokoh seperti Jazir ASP, anggota DPRD DIY dari PPP seperti Muslih Elyas, Itje Soraya, pecatur GM Ardiansyah, musisi campur sari Didi Kempot dan para caleg. Acara ini sekaligus upaya menggerakkan simpatisan dan kader PPP untuk memupuk solidaritas terhadap Palestina. Syukri Fadholi optimis di Pilihan Legislatif (Pileg) tahun ini PPP akan bisa menempatkan kadernya lebih banyak dibanding lima tahun lalu.
Menurut Syukri, dari pengamatannya, ada indikasi warga yang dulu mendukung PPP dan lari ke partai lain akan kembali lagi setelah partai itu mengalami perpecahan. Alasannya, saat ini PPP dipandang sebagai salah satu parpol yang konsisten dengan asas Islam. Perjuangan di kancah politik senantiasa didasarkan pada kaidah-kaidah Islami.
Terkait dengan pencalegan, Syukri Fadholi meminta para caleg dari PPP untuk mengedepankan prinsip amar maruf nahi munkar. Saat berkampanye para caleg diharapkan tidak mengobral janji semata, melainkan menyampaikan program-program riil yang bisa diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “PPP menghendaki caleg yang nantinya duduk di kursi dewan benar-benar sebagai wakil rakyat dalam arti yang sesungguhnya,” kata Syukri Fadholi.  

PPP Naikkan Target Perolehan Kursi

Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan bila calon anggota legislatif (Caleg) yang lolos adalah mereka yang mendapat suara terbanyak. Putusan itu membuat angin segar bagi caleg yang berada di nomor urut bawah, termasuk caleg-caleg PPP Sultra. Dengan keluarnya putusan MK, membuat PPP Sultra meningkatkan target perolehan suara. Kini satu fraksi di DPRD Sultra berupa enam kursi merupakan impian di pemilu 2009.
Wakil Ketua PPP Sultra, Boner Wasran yang ditemui kemarin menjelaskan dinaikkannya target perolehan kursi karena caleg dinomor buncit punya kesempatan sama dengan caleg yang berada di nomor urut satu. Ia mencontohkan dirinya yang berada di nomor akhir untuk Dapil Muna - Butur yang mulanya setengah hati kerja, kini akan maksimal. ''Kalau hanya satu kursi PPP untuk Dapil Muna- Butur, berarti harus milik saya sebagai peraih suara terbanyak,'' ujarnya optimis.
Bagi Boner dengan putusan MK membuat tingkat konflik di internal partai terkait nomor urut berakhir. Katanya target PPP yang dinaikkan adalah mendapat satu kursi lagi di dapil Konawe-Konawe Utara. ''Jadi di pemilu 2009 kami optimis penambahan satu kursi. Dari lima kursi di pemilu 2004 menjadi enam kursi di pemilu 2009,'' tukasnya.
Keoptimisan merebut satu kursi DPRD Sultra dari Dapil Konawe-Konawe Utara juga diungkapkan Sekretaris PPP Konawe, Erik Lawid. Katanya khusus Konawe mereka menargetkan lima kursi di DPRD kabupaten. Beberapa kader PPP yang cukup diperhitungkan di Konawe kata Erik terutama di Dapil I yang calegnya tujuh orang. ''Kami siap merebut lima kursi untuk DPRD Konawe dan menyumbangkan satu kursi untuk DPRD Sultra,'' ungkap Erik optimis.
Sekadar diketahui saat pemilu 2004, PPP Sultra mendapat lima kursi di DPRD Sultra. Masing-masing sebuah kursi dari Dapil Kolaka-Kolaka Utara, Muna - Butur, Kendari-Konsel. Untuk Dapil Bombana-Wakatobi-Baubau-Buton menyumbangkan dua kursi. Sementara dapil Konawe-Konawe Utara tak menyumbangkan sebuah kursi.

SDA Ingin Kembalikan Kejayaan PPP

Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menegaskan, peringatan hari lahir (harlah) ke-36 PPP pada 5 Januari 2009 merupakan momentum kebangkitan kader parpol itu untuk merebut kembali suaranya yang pernah hilang di pemilu-pemilu sebelumnya.

Suryadharma selaku pimpinan partai berlambang Kabah itu berkewajiban untuk membangun semangat perubahan kader-kadernya sekaligus semangat meraih kembali suara-suara PPP yang pernah terlepas.

"Sepanjang sejarahnya mengikuti pemilu, PPP pada dekade 1970-an pernah meraih suara hingga 29 persen walaupun kemudian prosentase itu menunjukkan grafik terus menurun dari pemilu ke pemilu hingga yang terakhir di 2004," kata dalam jumpa persnya di Jakarta, Sabtu (3/1).


Dalam Pemilu 2009, menurut Suryadharma yang juga Menkop dan UKM itu, pihaknya menargetkan perolehan suara PPP sebesar 15 persen.


Pada 2004, PPP meraih 8,2 persen suara dengan jumlah kursi DPR sebanyak 58 kursi dan jumlah yang sama diperoleh partai tersebut pada 1999 sehingga menempatkan PPP sebagai partai pemenang ketiga di Pemilu 1999, setelah PDIP dan Partai Golkar.

Suryadharma mengakui kendati cukup berat untuk memenuhi target 15 persen suara di pemilu 2009, angka tersebut cukup realistis dan setiap daerah pemilihan diwajibkan mendongkrak suara dua kali lipat dari pemilu sebelumnya.


"PPP pernah mencapai angka 29 persen sehingga untuk mencapai 15 persen masih realistis. Masalah apakah target itu nantinya akan tercapai atau tidak, itu urusan nanti," ujarnya.


Lebih lanjut Suryadharma mengatakan dirinya melihat adanya optimisme kader-kader PPP untuk berjuang keras mewujudkan target itu dalam setiap kunjungannya ke daerah-daerah selama ini.

Berbagai hasil survei yang memperkirakan bahwa suara PPP akan turun lagi dan bahkan sulit menembus parliamentary treshold 2,5 persen, menurut Suryadharma, justru harus dijadikan cambuk bagi partainya membangun optimisme dan militansi kader dalam berjuang.

"Dari konsolidasi yang kita lakukan selama ini, semangat untuk bangkit dan melakukan perubahan itu telah merata hingga ke pelosok-pelosok di negeri ini. Semangat dan militansi kader-kader seperti inilah yang membuat kami selalu optimis," ujarnya.

PPP merupakan fusi dari empat parpol Islam, yakni PNU, Parmusi, Perti dan Syarikat Islam, pada 5 Januari 1973.

Karena itu, dari segi kematangan berpolitik dan mengartikulasi aspirasi masyarakat Indonesia, ujar Suryadharma, PPP tidak usah diragukan lagi dan telah mempunyai pengalaman yang panjang. [*/ana]

Gubernur Jabar Lantik Bupati Bogor

BOGOR, (PRLM).-Jelang akhir tahun 2008 dan awal Tahun Baru 1430 Hijriyah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atas nama Presiden Republik Indonesia melantik Bupati dan Wakil Bupati Bogor terpilih Rachmat Yasin dan Karyawan Faturrachman, Selasa, (30/12). Pelantikan selain dihadiri ribuan tamu undangan, juga dihadiri Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, diantaranya permasalahan kualitas sumberdaya manusia, persoalan lingkungan berkaitan kegiatan pertambangan liar, pencemaran limbah industri dan rumah tangga, serta meluasnya lahan kritis dan terlantar akibat lemahnya penata gunaan ruang.

Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2007 masih berada dalam kisaran 70,08, atau sedikit lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat yang telah mencapai kisaran 70,71. Pencapaian ini pun sebenarnya masih jauh dari angka ideal sebagai ukuran masyarakat yang sejahtera, berpendidikan dan sehat, yakni IPM 80.

Ketua KPU Kab. Bogor Moch. Aan Hanafiah menjelaskan, berdasarkan hasil penghitungan, jumlah suara yang sah sebanyak 1.560.069 dan tidak sah 74.578 suara. Dari jumlah tersebut, pasangan Nusae memperoleh suara 569.718 atau sekitar 36,6 % dan pasangan Rachman 990.351 atau sekitar 63,4 %. Sementara, jumlah pemilih yang tercatat sebanyak 2.810.462. Jumlah yang memilih sebesar 54%.

Tentang langkah yang dilakukan setelah dilantik menjadi bupati, Rachmat mengemukakan, ia bersama Karyawan Faturrachman akan berpegang kepada aspek profesional dan proporsional. Berbagai program dan harapan yang disampaikan masyarakat selama ini, maupun yang telah menjadi visi dan misi pasangan Rachman diharapkan bisa direalisasikan dengan baik. "Sudah menjadi tekad bersama untuk menyejahterakan masyarakat dari berbagai aspek kehidupan," kata Rachmat.

Beberapa waktu lalu, Rachmat Yasin juga mengatakan, pihaknya akan merangkul dan rekonsiliasi dengan berbagai tokoh terutama pasangan calon bupati yang ikut dalam pemilihan bupati, baik putaran kedua maupun putaran pertama. "Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kab. Bogor yang telah memberikan amanah dan kepercayaan untuk memimpin Kab. Bogor lima tahun ke depan," ujar Rachmat.

Menurutnya, pihak-pihak yang berseberangan selama ini dalam proses demokrasi dianggapnya wajar. Ia mengatakan akan merangkul dan mengajak mereka untuk bersama-sama membangun Kab. Bogor. "Kita boleh saja berbeda pendapat, apalagi dalam alam demokrasi. Namun, ke depan mari kita membangun Kab. Bogor secara bersama-sama," kata Ketua DPC PPP Kab. Bogor ini.

Bima Arya: Konflik Bagian dari Strategi PPP Hadapi Pemilu

J A K A R T A, - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Jakarta, Bima Arya Sugiarto, menilai, konflik yang belakangan mengemuka di antara elit-elit DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah bagian dari strategi partai berlambang Ka’bah itu di dalam menghadapi pemilihan umum 2009.

“Konflik itu tidak datang begitu saja. Tapi sudah diatur sebagai bagian dari strategi PPP di dalam menghadapi pemilihan umum 2009, terutama dalam pemilihan umum presiden,” kata Bima di Jakarta, Senin (5/1).

Menurut Bima, ada semacam pembagian tugas di antara kubu Bachtiar Chamsyah dengan kubu Suryadharma Ali. 

”Jadi tidak benar kalau gerakan yang dilakukan oleh Pak Bachtiar Chamsyah itu sebagai puncak dari konflik antara dirinya dengan Pak Suryadharma Ali,” tuturnya.

Gerakan Bachtiar Chamsyah itu, sambung Bima, adalah semacam pembagian tugas dari DPP PPP. 

Bachtiar ditugaskan menggarap pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sementara Suryadharma menggarap calon presiden yang lain.

Bima kemudian memberi contoh tugas yang dilakukan oleh Suryadharma lewat program ‘PPP Mendengar’ yang menghadirkan para calon presiden.

Diantara yang sudah diundang yakni Sri Sultan Hamengkubuwono X, Prabowo Subianto dan Amien Rais.

“Kalau diistilahkan, strategi yang dilakukan PPP ini adalah untuk mencari aman. Karena pada akhirnya suara PPP akan mengerucut kepada satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang paling kuat,” ujarnya.

Bima menilai, langkah yang ditempuh oleh PPP itu adalah sebuah langkah cerdas. 

“PPP sadar, hanya dengan melakukan cara itulah nanti bisa menjadi bagian dari pemerintahan yang berkuasa. Sebab untuk menampilkan tokoh dari internal, tampaknya tidak mungkin. Jadi PPP berusaha melakukan pendekatan dengan beberapa nama yang dianggap memiliki peluang maju sebagai calon presiden,” tandasnya.

Bima menegaskan sekali lagi, adalah keliru jika selama ini muncul anggapan gerakan Bachtiar merupakan rangkaian dari konflik dua aliran yang mendominasi di tubuh PPP, yaitu Masyumi (Bachtiar) dan Nahdlatul Ulama (Suryadharma Ali).

Harlah PPP Momentum Kebangkitan Rebut Kembali Suara

Jakarta  - Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menegaskan, peringatan hari lahir (harlah) ke-36 PPP pada 5 Januari 2009 merupakan momentum kebangkitan kader partai politik itu untuk merebut kembali suara-suaranya yang pernah hilang pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Kepada pers di Jakarta, Sabtu, Suryadharma mengatakan bahwa dirinya selaku pimpinan partai berlambang Kabah itu berkewajiban untuk membangun semangat perubahan kader-kadernya sekaligus semangat meraih kembali suara-suara PPP yang pernah terlepas.

"Sepanjang sejarahnya mengikuti pemilu, PPP pada dekade 1970-an pernah meraih suara hingga 29 persen walaupun kemudian prosentase itu menunjukkan grafik terus menurun dari pemilu ke pemilu hingga yang terakhir di 2004," katanya.

Dalam Pemilu 2009, menurut Suryadharma yang juga Menkop dan UKM itu, pihaknya mentargetkan perolehan suara PPP sebesar 15 persen.

Pada 2004, PPP meraih 8,2 persen suara dengan jumlah kursi DPR RI sebanyak 58 kursi dan jumlah yang sama diperoleh partai tersebut pada 1999 sehingga menempatkan PPP sebagai partai pemenang ketiga di Pemilu 1999, setelah PDIP dan Partai Golkar.

Suryadharma mengakui bahwa kendati cukup berat untuk memenuhi target 15 persen suara di pemilu 2009, namun angka tersebut cukup realistis dan setiap daerah pemilihan diwajibkan mendongkrak suara dua kali lipat dari pemilu sebelumnya.

"PPP pernah mencapai angka 29 persen sehingga untuk mencapai 15 persen masih realistis. Masalah apakah target itu nantinya akan tercapai atau tidak, itu urusan nanti," ujarnya.

Lebih lanjut Suryadharma mengatakan bahwa dirinya melihat adanya optimisme kader-kader PPP untuk berjuang keras mewujudkan target itu dalam setiap kunjungannya ke daerah-daerah selama ini.

Berbagai hasil survei yang memperkirakan bahwa suara PPP akan turun lagi dan bahkan sulit menembus parliamentary treshold 2,5 persen, menurut Suryadharma, justru dijadikan cambuk bagi partainya untuk membangun optimisme dan militansi kader dalam berjuang.

"Dari konsolidasi yang kita lakukan selama ini, semangat untuk bangkit dan melakukan perubahan itu telah merata hingga ke pelosok-pelosok di negeri ini. Semangat dan militansi kader-kader seperti inilah yang membuat kami selalu optimis," ujarnya.

PPP merupakan fusi dari empat parpol Islam, yakni PNU, Parmusi, Perti dan Syarikat Islam, pada 5 Januari 1973.

Karenanya dari segi kematangan berpolitik dan mengartikulasi aspirasi masyarakat Indonesia, ujar Suryadharma, PPP tidak usah diragukan lagi dan telah mempunyai pengalaman yang panjang. 

Caleg PPP Pasang Baliho Kolektif

Parepare, Tribun - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kota Parepare akan melakukan pemasangan baliho kolektif yang menampilkan foto caleg PPP untuk DPRD Sulsel dan DPRD kabupaten/kota.
Pemasangan baliho kolektif ini sebagai bagian persiapan PPP menghadapi Pemilu Legislatif 2009. Pemasangan dijadwalkan Desember 2008.

"Baliho besar ini akan dipajang di beberapa sudut kota yang tidak
melanggar lokasi pemasangan atribut parpol. Selain itu, ada juga
atribut caleg yang ditanggung oleh caleg bersangkutan," kata Ketua DPC PPP Parepare, Mahmuddin Makmur, Rabu (24/12).
Mengenai persiapan menghadapi Pemilu Legislatif 2009 di Parepare, Mahmuddin menjelaskan, PPP menerapkan suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Soreang.
Sedangkan di Dapil Kecamatan Ujung dan Dapil Kecamatan Bacukiki-Bacukiki Barat, menggunakan nomor urut.
"Di Dapil Soreang sebagian besar caleg PPP adalah kader potensial, sehingga persaingan akan sangat ketat. Hal itu menjadi
salah satu pertimbangan PPP menerapkan sistem suara terbanyak di dapil tersebut," katanya.
Jumlah caleg PPP di Parepare 28 orang, terdiri atas tujuh caleg di Kecamatan Ujung, 10 caleg di Kecamatan Soreang, dan 11 caleg di Kecamatan Bacukiki-Bacukiki Barat.

PPP Bawa Bantuan ke Palestina

Ketua Dewan Presidium Asean Moslem Youth Secretary (AMSEC), Suaib Didu, berencana berangkat ke Palestina untuk membawa bantuan kemanusiaan. Ia juga membuka posko kemanusiaan di Jl Dr Sahardjo No 40 Setiabudi, di bilangan Manggarai, Jakarta Selatan.

Informasi dari AMSEC Sulsel menyebutkan, pria asal Pinrang yang juga calon anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan III dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini akan berangkat ke Palestina pekan depan bersama sejumlah relawan.

Bantuan yang akan dibawa ke Palestina di antaranya, susu, makanan untuk bayi, dan pakaian untuk wanita.

Pemerintah Diminta Kirim Pasukan Perdamaian

Lubukbasung, Padek—Forum Komunikasi PAC dan Keluarga Besar PPP Agam membuat seruan, dukungan atas perjuangan umat Islam di Palestina yang kini dirundung nestapa akibat serangan Zionis Israel. Seruan khusus untuk DPRD dan Pemkab Agam itu, sebagai bentuk keprihatinan dan mengharapkan pemerintah melakukan aksi nyata memberi bantuan bagi rakyat Palestina.

Koordinator Umum FK PAC PPP Agam Eri Yahendri kepada wartawan di Lubukbasung kemarin menyerukan aksi ganyang Israel itu harus dikobarkan di Agam. Ini mengingat warga Agam yang bervisi madani harus bisa merasakan nasib umat Islam yang ditindas kaum Yahudi Israel saat ini. Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Jalur Gaza dan membuka peluang umat Islam berjihad sebagai mujahid ke Palestina. ”Islam mendukung hal itu dan kami siap untuk itu,” tegas Eri Yahendri.

Eri Yahendri yang didampingi Asrinaldi dan beberapa pengurus FK PAC PPP Agam menyebutkan, DPRD Agam bisa mendesak Bupati Agam Aristo Munandar untuk membuat pernyataan sikap. Serta mendorong pemerintah pusat pro-aktif membantu rakyat Palestina yang kini dihantui ketakutan.

”Sikap bersama itu harus diaplikasikan dengan berbagai bentuk, termasuk mengirimkan bantuan pada umat muslim di Palestina. Pernyataan perang terhadap Israel harus dikobarkan, karena Israel lah sesungguhnya teroris di dunia,” ujarnya.
PPP PASURUAN GELAR DOMPET PEDULI PALESTINA
Pasuruan, Jawa Timur, – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Pasuruan melalui masing-masing Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP se-Bangil menggelar dompet peduli Palestina di depan Alun-alun Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jum’at (9/1). Kegiatan tersebut dilakukan selepas Salat Jum’at, bertujuan untuk membantu ribuan warga Palestina yang menjadi korban serangan brutal atas serangan Israel.
Mereka turun jalan untuk meminta bantuan bagi setiap pengguna jalan yang melewatinya. Penggalangan dana akan dilakukan selama tiga hari. Rencananya dana tersebut akan disalurkan kepada lembaga resmi yang menangani bantuan untuk Palestina.“Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai warga muslim di Indonesia. Mari kita bersama-sama membantu meringankan beban penderitaan mereka,” seru Adnan, Ketua PAC PPP Cabang Bangil.
Sementara Ketua DPC PPP Kabupaten Pasuruan, H Agus Asyari SE MM, yang saat itu turut hadir menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk keprihatinan PPP sebagai parpol Islam yang turut mengecam keras aksi terorisme yang dilakukan Isreal kepada bangsa Islam di Palestina. Oleh karenanya, Agus menghimbau kepada seluruh masyarakat muslim di Pasuruan khususnya, turut serta membantu saudara muslim Palestina atas kekerasan yang dilakukan Irael di Jalur Gaza.
Apakah dengan kegiatan semacam itu bukan berarti bagian kampanye yang dilakukan PPP di Pasuruan? Agus menjawab, kegiatan tersebut murni bukan semata-mata untuk kepentingan politik. Itu merupakan bentuk rasa solidaritas sebagai warga Negara yang berbasis Islam untuk memberikan dorongan dan semangat kepada saudara muslim yang ada di Palestina.“Kegiatan ini bukan untuk kepentingan politik. Ini sifatnya sosial kemanusiaan. Benar-benar murni dari lubuk hati yang paling dalam untuk membantu warga muslim di Palestina. Oleh karenanya kegiatan ini dilakukan sebatas PAC yang ada,” terang Agus.
Dalam kesempatan yang sama pihaknya sepenuhnya (all out) mendukung apa yang dilakukan Pemerintah RI untuk terus memberikan bantuan langsung maupun melalui jalur diplomasi untuk membantu bangsa Palestina yang sedang tertindas. “Kami juga sengaja tidak mengirimkan bantuan personil kami ke sana. Tapi kami selaku Ormas Islam yang ada di Indonesia all out membantu warga muslim Palestina. Kami juga berharap Pemerintah RI terus melakukan langkah-langkah yang tepat untuk perdamaian dunia,” tegas Ketua DPC PPP Pasuruan ini.
Peduli Palestina, 3.000 Santri "Long March" 13 Km
ASIKMALAYA, (PRLM).- Sekitar 3.000 santri dari berbagai pondok pesantren melakukan "long march" sepanjang 13 km dari kota Kec. Manonjaya hingga Mesjid Agung Tasikmalaya, Jumat (9/1) sore.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, H Asep A Maoshul, jalan kaki dari Manonjaya hingga Mesjid Agung itu dilaksanakan sejak pukul 13.00 WIB, setelah shalat Jumat, dan tiba di Mesjid Agung sekitar pukul 15.15. "Long March" yang dilakukan ribuan santri itu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina, yang mati sahid karena serangan bom Israel.
Semula, "long march" yang hanya diikuti beberapa pesantren, namun karena banyak pesantren mulai bergabung, maka barisan ribuan santri itu menjadi panjang.Bahkan, H Asep tidak mengira begitu banyak perhatian dari pesantren lain. Padahal ia sendiri baru kali itu berjalan kaki sejauh 13 km dari Kec. Manonjaya hingga Mesjid Agung Tasikmalaya.
Menurut seorang petugas patroli pengawal, ribuan santri itu nampak tertib berjalan kali, sambil membawa poster dan teriakan "yel-yel". Bertepatan dengan kedatangan mereka ke Mesjid Agung, cuaca Kota Tasik yang sudah mendung sejak siang, mendadak hujan deras. Namun, keadaan itu tidak menyurutkan rombongan yang tertinggal di belakang, dan dengan berlari-lari kecil, mereka dengan tertib masuk Mesjid Agung Tasikmalaya. Di Mesjid Agung, para santri selanjutnya mengadakan shalat gaib, istighosah dan ceramah.

PPP Garap Pemilih di Pelosok

ENREKANG--Menjelang pemilihan legislatif 2009, sejumlah calon legislatif dari berbagai partai politik di Kabupaten Enrekang, makin gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Enrekang misalnya akhir-akhir ini lebih mengarahkan sasaran sosialisasinya ke desa-desa terpencil. 

Ketua DPC PPP Enrekang, Rubing, mengaku sengaja menggarap pemilih pedesaan karena basis PPP memang lebih besar di daerah pedesaan. Kendati demikian kata aggota DPRD Enrekang itu, bukan berarti PPP tidak menggarap pemilih yang ada di perkotaan. 

"Basis PPP itu kan lebih besar di desa-desa, tapi kita juga tetap menggarap pemilih di perkotaan," kata Rubing kepada Fajar di Enrekang, Minggu, 28 Desember kemarin.

Rubing menjelaskan, pada pemilu nanti, PPP optimis akan mampu medapat suara disetiap TPS yang ada di Enrekang. Untuk itu kata dia, seluruh caleg PPP diminta untuk aktif melakukan sosialisasi di setiap TPS.

"Melihat komposisi caleg PPP saat ini, kita optimis bisa meraih lima kursi di DPRD Enrekang nanti. PPP menargetkan masing-masing dua kursi di daerah pemilihan (dapil) satu dan dua. Sementara Dapil tiga kita hanya menargetkan satu kursi, itu karena caleg di dapil tiga terlihat lamban melakukan sosialisasi," tandasnya.

PPP Target Posisi Kedua di Sulsel

MAKASSAR -- Partai politik (Parpol) kontestan Pemilu 2009 memang lebih banyak dibanding 2004 silam, namun itu tidak membuat parpol sekelas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kendor dan apatis.Partai belambang Kakbah ini di Sulsel mematok target menempati posisi runner up atau posisi kedua setelah Partai Golkar.

"Meski banyak parpol, justru inilah kelebihan yang akan diraih PPP di Sulsel nanti. Karena garis perjuangannya jelas untuk rakyat, makanya kami patok runner up di Sulsel," tegas Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, Sabtu 3 Januari, kemarin.

Amir menegaskan, ada berbagai hal yang dijadikan sebagai indikator oleh PPP sehingga mematok runner up, di antaranya, dalam mengusung calon legislatif, PPP mengedepankan tokoh lokal yang tingkat popularitas dan elektibilitasnya sangat tinggi di dapilnya masing-masing.

"Selain itu, jaringan PPP saat ini beda dengan jaringan dulu. Kami lebih siap dan komplit dan siap meraih suara sebanyak-banyaknya pada Pemilu 2009 mendatang," jelasnya. 
Target PPP untuk DPRD Sulsel sambung dia, minimal 11 kursi, sedangkan untuk DPR RI sebanyak 4 kursi dari tiga daerah pemilihan di Sulsel.

Amir Uskara mengaku bahwa PPP tidak akan mampu mengalahkan Partai Golkar di Sulsel pada Pemilu 2009. "Hanya Golkar yang kami anggap saingan atau kompetitor, bahwa kemudian kami tidak bisa mengalahkannya, memang begitulah realitasnya," ujar Amir.

Caleg PPP Siapkan Strategi Jitu Kampanye

Pandeglang, Banten, - Sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), nomor urut 1 untuk wilayah Banten I, Kabupaten Pandeglang, Lebak, Hj Irna Narulita, mengaku sudah menyiapkan strategi jitu guna meraih suara sebanyak-banyaknya pada Pemilu 2009, yang rencananya akan digelar April mendatang.

“Ini memang tantangan buat saya. Saya tidak begitu khawatir, karena ada strategi politik yang jitu untuk menghadapi pemilu mendatang,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Pandeglang, Hj Irna Narulita, Jumat (2/1).

Perempuan yang mengaku baru turun ke dunia politik praktis itu, merasa banyak tantangan dan rintangan untuk maju sebagai caleg perempuan mewakili Banten, karena selama ini dirinya dibesarkan dari kelompok dan organisasi perempuan. 

Menurutnya, jika melihat sejumlah Caleg DPR RI yang sudah punya nama di tingkat nasional, seperti Dedi Gumelar alias Miing yang mencalonkan dari PDI Perjuangan, Ikang Fauzi, yang mencalonkan dari PAN, membuat perempuan yang juga istri dari Bupati Pandeglang HA Dimyati Natakusumah itu, merasa kecil hati.

“Tapi saya punya prinsip, mereka adalah rekan dan mitra Saya. Ketika kita siap terjun ke dunia politik praktis, maka semuanya ada konsekwensi yang harus dijalani, sehingga hal itu harus dihadapi dengan cermat dan berjalan apa adanya,” tambahnya.

Irna juga menyatakan keinginannya untuk maju pada pencalonan sebagai anggota DPR RI, sudah mendapat restu dari suami tercinta yang juga ketua DPW PPP Provinsi Banten, dan yang paling penting juga menurutnya adalah restu dari ulama dan tokoh kyai.
Sementara, Ketua DPW PPP Provinsi Banten, HA Dimyati Natakusumah, mengaku siap melakukan sosialisasi dan kampanye besar besaraan terhadap seluruh caleg dari PPP, baik untuk tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.

“PPP itu besar di Banten, untuk meraih suara sebanyak-banyaknya dalam pertarungan politik nanti, kami akan lakukan sosialisasi maksimal dan yang paling penting adalah menjaga persatuan, kesatuan serta kekompakan kader dan simpatisan,” imbuhnya.

Menanggapi pencalonan istrinya, Dimyati mengaku menyerahkan semuanya kepada istrinya. “Karena ia juga siap, ya saya tetap mendukung,” tandasnya.


PPP Kabupaten Bogor Garap Pemilih Pemula

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bogor, akan berkonsentrasi menggarap pemilih pemula dan pemilih yang sebelumnya memilih partai lain pada Pemilu mendatang. 

“Kan tidak ada yang disebut pemilih permanen, partai mana saja yang bisa meyakinkan masyarakat, itulah yang akan dipilih,” ujar Sekreataris DPC PPP Kabupaten Bogor, Teuku Hanibal Asmar, Minggu (4/1) di Bogor.

Karena itu PPP, kata Ikbal sapaan akrab Teuku Hanibal Asmar, akan berjuang untuk meraih simpati yang sebesar-besarnya dari masyarakat dalam pemilu kali ini.

“Saat ini kami sedang menyusun jadwalnya. Kemudian Rabu (7/1) kami bersama dengan seluruh calon legislatif (caleg) dari PPP baik untuk tingkat Kabupaten Bogor, Provinsi dan pusat akan turun secara bersama-sama ke masyarakat,” ungkapnya.

PPP lanjut Ikbal, sengaja memformat kegiatan para calegnya sesuai daerah pemilihannya masing-masing dengan cara turun bersama-sama. “Karena yang kami kedepankan adalah suara partai bukan sekedar mencari kursi,” tegasnya. 

Menurut menantu mantan Wakil Presiden RI, Hamzah Haz ini, kegiatan tersebut selain untuk mengenalkan para caleg PPP kemasyarakat, juga dalam rangka untuk menjaring aspirasi dari tingkat bawah.

“Setelah itu kami akan turun lagi kemasyarakat secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sebagaimana aspirasi dari masyarakat tersebut,” ujarnya. 

Dengan langkah tersebut, Ikbal optimis PPP akan mampu mendulang suara sekitar 30 persen di Kabupaten Bogor dan meraih suara sebanyak 12 kursi di DPRD Kabupaten Bogor.

“Target sebesar 30 persen itu saya pikir wajar, karena buktinya Bupati Bogor yang terpilih juga berasal dari PPP dan mampu memenangkan 64 persen suara,” tegas Ikbal.
Dibagian lain, Ikbal yang juga menjabat Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Bogor ini mengatakan, bahwa caleg yang di usung partainya pada pemilu mendatang nota bene wajah baru, dan memiliki latar belakang pendidikan yang memadai.


Farid di Ganti M Mirdasy di FPPP Jatim

SURABAYA (SINDO) – Ibarat jatuh tertimpa tangga pula.Mungkin itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan nasib mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur Farid Al Fauzi. 

Setelah tergusur dari kursi Ketua DPW PPP Jatim beberapa hari lalu, kini Farid harus bersiap-siap untuk lengser dari kursi Ketua Fraksi PPP di DPRD Jawa Timur. Keputusan itu berdasarkan rapat pleno perdana Pelaksana tugas (Plt) pengurus DPW PPP Jatim di Kantor PPP kemarin. Keputusan yang dituangkan dalam SK Plt DPW PPP Jatim bernomor 006/EX/- M/13/I/2009 posisi Farid akan digantikan oleh M Mirdasy, anggota FPPP yang juga menjabat sebagai Plt Sekretaris DPW PPP Jatim. 

Sementara untuk posisi Sekretaris FPPP akan diduduki oleh Mujahid Anshori. Farid Al Fauzi sendiri masih tetap akan duduk di FPPP, tapi hanya sebagai anggota. Plt Sekretaris DPW PPP Jatim M Mirdasy mengatakan, perombakan di tubuh fraksi ini sudah menjadi keputusan Plt DPW PPP Jatim. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pihaknya dalam melakukan penyegaran organisasi. ”Agar ke depannya lebih solid,” ujarnya seusai rapat kemarin. 

Sebenarnya rencana pergantian ini sudah mencuat pasca keluarnya keputusan DPP nomor180/SK/DPP/W/- XII/2008 tentang pembekuan DPW PPP Jatim.Maklum, selain sudah tidak lagi duduk di jajaran kepengurusan PPP Jatim, Farid juga dinilai tidak lagi memiliki kekuatan di jajaran internal FPP. Apalagi, berdasarkan SK DPP nomor 181/SK/DPP/- W/XII/2008 tentang penunjukan pelaksana tugas DPW PPP Jatim, Plt DPW PPP Jatim memiliki tugas dan wewenang yang sama seperti pengurus DPW PPP definitif. 

”Jadi, ini kado terindah Harlah PPP ke-36 bagi PPP Jatim,”kata Mirdasy. Selain mencopot posisi Farid dari FPPP, Plt DPW PPP Jatim juga melakukan perombakan di jajaran Lembaga Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L).Posisi Masykur Cholil digantikan oleh M Asyari (Ketua DPC PPP Pasuruan). ”Ini penting untuk langkah kami jelang Pemilu,” kata Musyafak Noer, Plt Ketua DPW PPP Jatim.

Terkait delapan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang masih belum menerima keputusan DPP soal pembekuan kepengurusan Farid, Musyafak mengaku akan berupaya keras untuk melakukan pendekatan secara personal kepada mereka agar mau menerima keputusan DPP yang membekukan DPW PPP Jatim sebelum pemilu.

”Kami yakin,kedelapan DPC itu pasti mengerti bahwa DPP memiliki alasan yang kuat serta penghitungan yang matang sebelum menjatuhkan keputusan pembekuan,”kata dia.