Selasa, 03 Februari 2009

PPP Sragen Siap Tampil All Out Jaring Perolehan Suara

Sebagai partai politik lama yang sudah berkecimpung dalam dunia politik, nama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih cukup familiar di kalangan masyarakat.
Namun keberuntungan partai berlambang kakbah di Bumi Sukowati pada Pemilu 2004 lalu seolah tengah diuji lantaran perolehan suara dan kursi di Dewan terus menurun.
Kini, dalam menyongsong hajatan demokrasi Pemilu 2009 yang tinggal dalam hitungan hari, PPP Sragen siap allout menggalang dukungan masyarakat, terlebih beberapa tokoh ulama juga kini sudah kembali ”pulang” dan siap menegakkan enam prinsip yang diusung PPP menuju masyarakat yang madani.
Ketua DPC PPP Sragen, Dr Samino mengatakan untuk kembali membesarkan PPP, para pengurus, Caleg maupun Lembaga Pemenang Pemilu Legislatif (LP2L) sudah terjun mendekati masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai wujud kepedulian kepada warga korban banjir, PPP juga ikut membantu memberi santuan dan bantuan.
”Caleg yang kami usung merupakan orang-orang yang dikenal masyarakat dan memiliki kepedulian dan mau memperjuangkan masyarakat. Jadi kami tidak hanya terjun di pengajian-pengajian maupun kegiatan masyarakat tapi juga ikut turun langsung membantu korban banjir,” terangnya saat dihubungi Espos, Selasa (3/2).
Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun saat ini partai-partai berazas Islam banyak bermunculan namun hal itu tetap tidak akan mempengaruhi PPP. Sebab, sasaran pendukung partai bernomor urut 24 ini bukanlah satu golongan Ormas Islam tertentu namun juga seluruh umat Islam dari berbagai kalangan.
”Partai kami tetap istiqomah dalam mempertahankan ideologi. Karena kami tidak membeda-bedakan golongan insya Allah kami bisa meraup dukungan masyarakat Islam meskipun kami akui perjuangan Pemilu kali ini juga cukup berat,” ujarnya.
Ditambahkan dia, dari 26 Caleg yang diusung DPC PPP Sragen, pihaknya mentargetkan minimal bisa meloloskan satu Caleg di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).

DPC PPP Sragen

Sekretariat : Jl Perintis Kemerdekaan No 1 Sragen Wetan
Ketua DPC : Dr Samino
Sekretaris : Subandono
Bendahara : Hariyadi
Jumlah Caleg : 26

Waka PPP : H Chozin Chumaidy Pilih Jalur Dakwah

Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Chozin Chumaidy tak lagi maju sebagai caleg bukan karena tersingkir.Namun karena anggota Komisi II ini memberikan kesempatan kepada kader muda untuk tampil. ”Saya sudah lama berkarier di DPR yaitu sejak 1992. Bagaimanapun, kaderisasi harus diperhatikan, apalagi partai membuat aturan mengenai pembatasan periodisasi anggota DPR,” ungkap Chozin kepada SINDO kemarin. Jika kelak tak lagi aktif di DPR, Chozin akan berkonsentrasi untuk konsolidasi PPP.Menurut dia, tantangan ke depan semakin kompleks sehingga membutuhkan keseriusan. Aktivitas lain yang tetap dijalankannya adalah melakukan dakwah keliling dari masjid ke masjid. Maklum, sudah sekian tahun Chozin menjadi penceramah majelis taklim. Untuk memaksimalkan aktivitasnya tersebut,Chozin berkeinginan mendirikan pondok pesantren. ”Saya sadar mendirikan pesantren itu tidak mudah. Namun, saya yakin kalau berusaha pasti ada jalan,”katanya.
Sejumlah politisi kawakan tak lagi maju sebagai calon legislatif (caleg) karena alasan yang berbeda.Apa aktivitas mereka nantinya setelah tak lagi aktif di Senayan?
KEKALAHAN Akbar Tandjung pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Bali tahun 2004, juga berdampak pada karier politik mantan anak buahnya. Mereka tersingkir dari percaturan politik Partai Golkar. Salah satunya yang dialami oleh Slamet Effendy Yusuf. Anggota Komisi I DPR ini harus melupakan impiannya untuk tetap berkarier di Senayan. Selain ketentuan organisasi yang memberikan batasan periodisasi selama 15 tahun bagi kader untuk berkiprah, Slamet pun terpental akibat per-saingan internal beringin. Sinyal Golkar akan meninggalkan Slamet sudah terbaca sejak dirinya dicopot dari jabatan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR pada 2007.Tak ada alasan kuat selain motif politik di balik pencopotan tersebut. Sejak itulah nama Slamet lambat laun mulai jarang kedengaran.Namun, Slamet tak meratapi apa yang menimpanya. Bagi alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, berkiprah di dunia politik harus siap dengan segala risiko, termasuk harus terpental jika kalah. ”Itulah risiko dalam politik,”katanya kepada SINDO. Walau tersingkir, mantan Ketua Umum GP Anshor ini berkomitmen tidak keluar dari Golkar. Dirinya akan mencermati perkembangan politik di lapangan untuk menentukan sikap selanjutnya. Untuk sementara waktu, Slamet memilih kembali ke habitat lama yakni dunia pesantren. Dia akan membina pesantren yang dipimpinnya di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Selama beraktivitas di DPR,pengelolaan pesantren tersebut diserahkan kepada para staf pengajar. ”Jadi nantinya saya bisa terjun langsung ngurusi pesantren. Di rumah orangtua saya (Purwokerto), juga ada pesantren yang perlu diurus,” ujarnya.

PPP Bali Optimistis Raih Suara 10 Persen

Denpasar, (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Bali menargetkan suara sebanyak 10 persen dari jumlah pemilih di Pulau Dewata. "Kami menargetkan perolehan suara pada Pemilu legislatif sebanyak 10 persen. Dan kami berupaya menempatkan seorang Caleg di DPR-RI," kata Ketua PPP Provinsi Bali, Puji Suhartono MM di Denpasar, Senin.Ia mengatakan, parpol berlambang Ka`bah itu telah eksis di setiap kabupaten dan kota di Bali dan di sejumlah kecamatan sudah terbentuk pengurus ranting."Dengan terbentuknya kepengurusan parpol itu hingga ke kecamatan, terutama pada kantong-kantong muslim, kami yakin akan menambah perolehan suara," ucapnya.Untuk mendapatkan simpati dari warga masyarakat, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan ke pusat, agar dana bantuan tersebut bisa disalurkan ke Bali.Dia mengakui sejumlah program pemerintah pusat telah berhasil dibawa ke Bali untuk kesejahteraan masyarakat. Dari program tersebut meliputi bantuan bibit sapi sebanyak 4.000 ekor, 70 perahu motor.Selain itu, paket bedah rumah sebanyak 400 unit yang disasar adalah warga di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Karangasem, Bangli dan Buleleng."Dana bergulir untuk koperasi dengan sasaran Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar mencapai Rp1,6 miliar. Sehingga total dana yang bisa ditarik ke Bali mencapai Rp84 miliar," kata Puji.