Selasa, 03 Maret 2009

Caleg PPP Mojokerto Cetak 35 Ribu Lembar Contoh SS

MOJOKERTO, JATIM - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Mojokerto, mewajibkan semua calon legislatifnya (caleg) mencetak contoh surat suara minimal 1000 lembar untuk sosialisasi dan pemenangan PPP.

PPP Kabupaten Mojokerto mengusung 35 orang Caleg yang ada di lima Dapil, sehingga untuk sosialisasi, minimal dicetak 35 ribu contoh surat suara (SS), dengan hitungan 35 Caleg dengan kewajiban minimal masing-masing Caleg mencetak 1000 lembar contoh SS.

Hal itu dikatakan Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto, Kusairin, selasa (03/03) di kantornya. “Caleg PPP wajib mencetak contoh surat suara minimal 1000 lembar,” kata kusairin, yang juga Caleg Dapil V meliputi Kecamatan Dawar Blandong, Kemlagi Dan Gedeg.

Selain untuk sosialisasi caleg, contoh surat suara itu juga digunakan untuk pemenangan PPP yang mentargetkan 10 kursi legislator di kabupaten Mojokerto.

Lebih lanjut, Kusairin yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Mojokerto itu mengatakan, hal itu agar konstituen mudah mengenali dimana letak nama Caleg di antara banyak Parpol dan Caleg yang mengikuti Pemilu 2009. “Contoh surat suara untuk memudahkan pemilih mengetahui letak nama Caleg,” kata Kusairin.

Selain mencetak contoh surat suara pihaknya juga mengimbau agar Caleg memahami pola pikir pemilih di setiap Dapil dengan menambah bekal pengetahuan masing-masing Caleg. “Caleg itu akan jadi wakil rakyat, jadi dia harus mempunyai bekal pengetahuan yang memadahi,” katanya.

Pihaknya berharap agar caleg mematuhi instruksi dari DPC tersebut, sehingga target memenangkan PPP dan Caleg dapat tercapai.

Benteng Ka’bah Kian Solid dan Kuat

Bogor - Kekhusukan warga Ka’bah menjelang Pemilu 2009 terusik, lantaran kritik pedas mantan Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz, mantan wapres yang sempat mengantarkan parpol itu ke puncak kejayaan.
“Kritik dari Pak Hamzah Haz, kami nilai sebagai bentuk kecintaan, kepedulian, dan perhatian beliau kepada parpol yang sempat dibesarkannya. Jadi, komentar apapun yang dilontarkan sah-sah saja,” ungkap Sekretaris DPC PPP Kota Bogor H Andi Surya Wijaya, SH kepada Jurnal Bogor, Selasa (3/3).


Seperti diberitakan harian ini kemarin, Hamzah Haz, mantan Wakil Presiden RI tampaknya mulai gusar melihat para kader PPP yang dianggap lebih mengutamakan kepentingan pribadi ketimbang kepentingan partai. Karena itu, Hamzah Haz tak yakin kalau PPP bisa masuk urutan tiga besar nasional dalam Pemilu 2009, yang ia prediksikan diisi oleh Partai Demokrat, PDIP, dan Partai Golkar.
Kendati mantan pasangan Megawati Soekarnoputri ini menilai partai berlambang Ka’bah itu sudah tak sesolid dulu lagi, tapi Andi tetap optimistis parpol tempatnya bernaung mampu bangkit dalam Pemilu 2009.
“Kader PPP di Kota Bogor menyikapi kritik tersebut secara bijak, dan positive thinking. Justeru, kami semakin terpacu untuk mempertajam ujung tombak partai, sehingga target-target politik dapat tercapai, yakni lima kursi untuk target minimum, delapan kursi target optimis, dan 13 kursi target moderat,” jelas Andi.
Ia tak menampik suara PPP di Kota Bogor sempat merosot tajam pada Pemilu 2004. “Pemilu lalu, PPP tak mampu mempertahankan jumlah kursi, bahkan perolehan suara anjlok. Pada 1999, PPP meraih tujuh kursi, sedangkan 2004 berkurang jadi lima kursi dengan sekitar 37.000 suara,” bebernya.
Meski demikian, sambung Andi, Pemilu tahun ini PPP di Kota Bogor sudah lebih siap menghadapi ketatnya persaingan politik. Beragam pembenahan internal sudah dilakukan guna memantapkan performa mesin partai.
“Kemorosotan pada Pemilu lalu diakibatkan gesekan internal yang tak terhindarkan. Konflik itu telah ditangani dalam Musyawarah Cabang (Muscab) 2006. Kini, soliditas telah terbangun kembali, benteng-benteng Ka’bah semakin tangguh menghadapi terpaan serangan politik dari partai lain,” tegas Andi.
Andi mengatakan, pengurus telah memberikan sentuhan modifikasi pada mesin partai, sehingga dayapacunya dalam pemilu lebih dapat diandalkan. “Sebuah partai membutuhkan regenerasi. PPP kini menjadi wadah bagi generasi muda yang dinamis dan kritis untuk mengembangkan aspirasinya. Akan tetapi, tak mengikis jatidiri sebagai partai agamis,” ujarnya.
Lantas bagaimana dengan nepotisme di tubuh PPP? Menurut Andi, nepotisme merupakan masa lalu bagi partai bernomor urut 24 ini. “Nepotisme itu telah diberangus beberapa tahun lalu. Kini kami menjunjung tinggi the right man on the right place dalam struktur kepengurusan. Jadi, lebih proporsional, dan profesional,” katanya.
Adapun mengenai kader-kader partai yang memiliki citra negatif di muka publik, tambah Andi, itu tak bisa digeneralisir. “Prilaku kader yang bersifat individu mestinya tak dikaitkan dengan lembaga. Namun, partai tak menutup mata, bila terbukti bersalah, tentu akan dikenakan sanksi,” tandasnya.
RY Bangunkan Kader
Kritikan pedas Hamzah itu juga dikomentari Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Rachmat Yasin (RY). “Apa yang dilontarkan Pak Hamzah merupakan kritikan bagi kader-kader PPP di Kabupaten Bogor. Beliau mengeluarkan statemen tersebut untuk membangunkan kader-kadernya, bahwa di depan kita ada pekerjaan yang harus segera dikerjakan,” kata RY kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Lebih lanjut, RY mengatakan, pihaknya juga menyadari jika pemilu sudah kian dekat. Karena itulah, kritikan Hamzah menjadi motivasi bagi dirinya dan kader PPP untuk memenangkan pemilu di wilayah Kabupaten Bogor.
Dengan adanya kritikan tersebut, ujar RY, akan memacu semangat kader untuk meningkatkan perolehan suara dalam pemilu 2009. “Kritikan itu menjadi motivasi bagi kita. Dan saya tetap optimis dapat meraih suara lebih banyak dari pemilu tahun 2004. Untuk pemilu 2009 ini, saya menargetkan PPP bisa meraih 12 kursi, dari sebelumnya hanya meraih 8 kursi,” tutur RY.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengatakan, pihaknya bersama kader PPP siap merapatkan barisan menghadapi Pemilu 2009 dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PPP. “Sekali lagi saya katakan, pernyataan Pak Hamzah Haz itu hanya untuk memacu saya dan kader PPP supaya tidak lengah dan terlena, serta tetap konsisten, sehingga mendapat kepercayaan masyarakat,” katanya.
Rachmat Yasin mengakui, dalam menghadapi Pemilu 2009 ini, PPP Kabupaten Bogor memiliki peluang yang sangat strategis, yaitu setelah dirinya menjadi orong nomor satu di Kabupaten Bogor ini. Sehingga, kata dia, PPP harus betul-betul bisa sejalan dengan peluang yang ada. “Kita harus sejalan dengan peluang itu. Peluang itu harus dimanfaatkan betul. Jadi mudah-mudahan, peluang yang kita dapat ini merupakan anugrah dan mudah-mudahan bisa memberikan pengaruh yang signifikan pada hasil pemilu nanti,” pungkasnya.
Dalam pemilu 2004, perolehan suara partai berlambang Ka’bah tersebut menempati urutan keempat di bawah Partai Golkar, PDIP dan PKS dengan jumlah suara sebanyak 261.041. Sedangkan untuk jumlah kursi yang berhasil diraih, PPP berhasil merebut 8 kursi.

ADA ADA SAJA PPP!! PPP Bangka Gelar Turnamen Gaple

PPP Bangka Gelar Turnamen Gaple

TOBOALI, BANGKA POS -- Untuk menghibur masyarakat dan meningkatkan tali silahturahim diantara warga, Partai P3 ranting Tanjung Ketapang menggelar turnamen Gaple. Turnamen yang terbuka untuk umum, masyarakat sekecamatan Toboali, dimulai sejak Rabu (11/2) dan akan mencapai final, Sabtu.

Panitia Penyelenggara, Arsyad yang juga menjabat Ketua P3 Ranting Tanjung Ketapang, kepada Bangka Pos Group, Jumat menjelaskan bahwa turnamen gaple diikuti oleh 128 pasang sekecamatan Toboali. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur.

Hadiah yang diperebutkan, Juara I Rp 600.000, Juara II Rp 400.000, Juara III Rp 300.000, Juara IV Rp 200.000. Tujuan kegiatan turnamen Gaple menurut Arsyad yakni untuk meningkatkan tali silahturahim antara warga

Ali Hardi Kiai Demak Konsolidasi di Sulteng

PPP Pasang Target 15 Persen Suara Nasional

PALU – Pada Pemilu Legislatif 2004, PPP hanya meraup suara 8 persen secara nasional. Pemilu 2009 dengan 38 partai peserta pemilu PPP, tetap memasang target tinggi. Partai berlambang Ka’bah ini menargetkan 15 persen suara nasional pada Pemilu 2009.

Apakah target ini realistis, mengingat Pemilu 2004 PPP hanya 8 persen nasional? ‘’Kenapa tidak saya kira target ini realistisis. Ingat PPP punya pemilih loyal,’’ sahut Ali Hardi Kiai Demak, Koordinator Wilayah Sulawesi Tengah DPP PPP Pusat, saat memberikan materi pada rapat PPP Donggala di Gedung Serbaguna Dinsos, Selasa (3/3) kemarin.

Ia mengatakan, jika target ini tercapai maka PPP akan mempunyai bargaining position yang kuat pada capres kelak. Olehnya seluruh kader dan caleg PPP di Indonesia terus didorong untuk mencapai target tersebut.

Terkait PPP di Sulteng yang saban pemilu hanya mampu menghasilkan satu kursi ke Senayan, Caleg DPR RI ini mengatakan, optimistis bisa mempertahankan perolehan kursi tersebut. Harus diakui Pemilu kali ini cukup ketat dengan banyaknya parpol peserta pemilu.

Namun PPP dengan pengalamannya dalam beberapa kali pemilu, Ali Hardi mengaku perolehan satu kursi ke DPR RI bisa dipertahankan.

Caleg PPP Diwajibkan Tanggung kebutuhan Saksi di TPS

PALU– Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mewajibkan setiap calegnya untuk membayar honor saksi yang akan diturunkan pada setiap TPS, pada pemilu Legislatif 9 April nanti. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap caleg PPP di semua tingkatan, itu merupakan salah satu keputusan yang dihasilkan dalam rapat koordinasi PPP yang berlangsung sehari di Sekretariat Jalan Tembang Palu Barat .

Wakil Sekretaris DPW PPP Sulteng Muhammad Nur Sihaka S.Sos mengatakan, ketentuan tersebut juga mengikat semua caleg termasuk caleg DPR RI dari daerah pemilihan Sulteng. Porsinya jelas caleg untuk DPRD Sulteng dari dapil Tolitoli-Buol ini dibagi sama antara caleg di tingkat kabupaten/kota, provinsi serta caleg DPR RI. ‘’Semua caleg urunan, untuk membiayai saksi di TPS,’’ ujar Nur yang menolak merinci besarnya honor untuk setiap saksi.

Dikatakannya, dari 6.400 TPS yang ada di seluruh Sulawesi Tengah, tidak semuanya akan ditempati saksi PPP. Partai berlambang Ka’bah itu hanya akan menurunkan saksi pada daerah basis partai. Namun demikian bukan berarti PPP akan membiarkan daerah-daerah yang dikategorikan bukan kantong PPP tanpa pengawasan.

Daerah-daerah tersebut akan tetap dipantau. Karena bisa saja ada konstituen PPP yang memberikan hak pilihnya di daerah-daerah yang bukan merupakan basis PPP. ‘’Akan kita tetap perhatikan, kita kontrol karena bisa saja simpatisan kami yang memberikan suaranya., ‘’ ujar Nur Sihaka.

Rapat koordinasi yang berlangsung sehari itu dihadiri oleh para caleg tingkat provinsi, pengurus DPW PPP Sulteng serta Ali Hardi Kiai Demak dari DPP PPP dan para caleg DPR RI.

Ratih Sang Yakin Didukung Ibu-Ibu

Calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ratih Sanggarwati semakin tenang mendekati hari H pemilihan umum (pemilu). Mantan peragawati dan model itu merasa yakin ibu-ibu di daerah pemilihan Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) akan memilihnya.

’’Saya merasa target segmen saya sudah tercapai. Terutama ibu-ibu, sepertinya, suka sama saya,’’ kata Ratih saat berbincang dengan Jawa Pos di Bandara Soekarno-Hatta setelah melakukan kunjungan ke Jawa Timur kemarin (18/2).

Justru 1,5 bulan ke depan Ratih tidak lagi menggenjot agenda kampanye seperti beberapa bulan terakhir. Kalau biasanya Ratih bisa tiga sampai empat kali seminggu terbang ke Surabaya dan Sidoarjo, ke depan frekuensinya dikurangi satu hingga dua kali seminggu. ’’Sekarang tinggal memelihara saja jaringan dan hubungan yang sudah saya jalin selama ini di dapil,’’ kata perempuan asal Ngawi, Jawa Timur, itu.

Persaingan di dapil Jatim 1 diakui Ratih cukup sengit. Banyak politikus yang memiliki nama besar, seperti Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Ketua PDP Laksamana Sukardi, Ketua DPP PDIP Guruh Soekarno Putra, dan model Pungky Sukmawati. ’’Insya Allah, saya bisa bersaing,’’ kata perempuan kelahiran 8 Desember 1962 itu.

Sebenarnya, dulu Ratih memilih berada di dapil Jatim 7 (Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trengalek). Di tempat kelahirannya, Ngawi, Ratih sangat optimistis bisa terpilih sebagai angora DPR. ’’Ibaratnya, merem saja jadi,’’ katanya.

Namun, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menugaskannya ke dapil Jatim I, bersaing dengan caleg-caleg ternama. ’’Saya menempatkan diri seperti deputi. Ditugaskan di mana saja harus siap. Dan ini tantangan menarik bagi saya,’’ kata istri Isman Budisepta Zen itu.