Rabu, 17 April 2013

PPP Yakin Bisa "Menghijaukan" Pulau Jawa (2)








PPP JAWA TIMUR MENATAP TIGA BESAR

Jawa Timur,tempat perhelatan Puncak Milad Harlah PPP ke-40,diharapkan akan menjadi salah satu basis terkuat PPP dan lumbung suara di pemilu 2014.
Berbagai Kegiatan akbar telah di lakukan PPP Jawa Timur :
1.Mukernas PPP di komplek Pondok Pesantren Lirboyo dan  Pesantren Al Falah Ploso kediri yang dihadiri ratusan ribu penggembira dari wilayah Jawa Timur.
2.Muskerwil PPP Jatim di kompleks terpadu Pesantren Al Yasini Areng areng Wonorejo Pasuruan,pimpinan KH Mujib Imron.KH Mujib Imron sendiri pernah maju DPD dengan perolehan suara 1.422.602 suara pemilih.KH Nuruddin A Rahman dari ponpes Al Hikam Burneh Bangkalan yg pada saat menjadi DPD perolehan suaranya 1.200.000an siara juga dekat dengan PPP.
3.Halal bihalal keluarga besar PPP jatim di Pesantren Mahasiswa al Hikam Malang,asuhan KH Hasyim Muzadi.
4.Acara jalan santai "Mlaku Bareng PPP" di Surabaya yang diikuti puluhan ribu peserta dari Surabaya dan sekitarnya.
5.Puncak Harlah PPP ke-40 di kompleks Ponpes Syaichona Cholil,demangan Bangkalan,yang didukung KH Fuad Amin Imron,Makmun Ibnu Fuad,Ra Momon(putra KH Fuad sekaligus bupati Bangkalan) dan KH Abdul Latif Imron,Ra Latif (Ketua DPC PPP Bangkalan).

Tak terhitung lagi banyaknya ulama atau kyai/kiai,pengusaha,advokat,aktivis buruh,mahasiswa,pemuda,perempuan ataupun tokoh masyarakat yang bergabung ke PPP Jawa Timur :

ULAMA POROS LIRBOYO-PLOSO
1.KH Idris Marzuki,KH Anwar Manshur,KH Kafabihi Mahrus dari ponpes Lirboyo ,Kediri.Pesantren Lirboyo sendiri adalah Ponpes Terbesar di Jawa Timur yang mempunyai 15.000 santri.
2.KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli dari ponpes Al Falah,Kediri yang mempunyai 4.000 santri,dan didukung penuh para alumninya termasuk KH Ardani Ahmad dari PP Al Falah Jeblog Blitar,dan KH Arsyad Busoiri dari Ponpes Al Falah Trenceng,Sumber gempol, Tulungagung.
3.KH Anwar Iskandar,pimpinan ponpes Assaidiyah Jamsaren dan ponpes Al Amin Ngasinan kota Kediri yang mempunyai ribuan santri.
4.KH Mas Ahmad Subadar,pimpinan ponpes Roudlotul Ulum,Kejayan Besuk Pasuruan yang mempunyai 3.400 santri.beliau adalah deklarator sekaligus tokoh sentral yang membuat PKB pernah berjaya di kabupaten Pasuruan.
5.KH Masbuhin Faqih dari ponpes Mamba`us Sholihin,Suci Manyar Gresik,dengan 2.900 santri.



Kemudian masih ada :

6.KH Azaim Ibrahimy Dhofier dan Ning Sari Asyadiyah dari ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo ponpes terbesar di kawasan Tapal Kuda dengan jumlah santri 13.500 .Ponpes ini pernah digunakan untuk Muktamar NU.
7.KH Warits Ilyas dan KH Muqsith Idris dari Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep ,pesantren terbesar di Madura dengan 6.000 santri.
8.KH Moch Syamsul Arifin,Pesantren Darul Ulum ,Banyuanyar Pamekasan Madura yang mepunyai santri lebih dari 4.000 santri.
9.KH Mukti Nurhadi Mudir`am Jamiyyah Alhuth Thariqah Al Mu`tabarah Al Nahdliyyah/ JATMAN NU yang anggotanya jutaan sekaligus pengasuh ponpes Nurul Choir Surabaya.
10.KH Salwa Arifin Bondowoso.Ulama,kiai  kharismatik asal Bondowoso yang juga ketua MPC PPP tahun 2013 terpilih menjadi Wakil Bupati Bondowoso mendampingi Amin Said Husni.
11.KH Alawy Muhammad ,KH Juwaini Alawy dari Ponpes At taroqy Sampang Madura .

12.KH Mahrus Abdul Malik,pimpinan ponpes Al Ikhsan Jraguan Sampang.
13.KH Jakfar Yunus Sampang.
14.KH Madini Farouq,Gus Mamak,pengasuh ponpes Riyadush Sholihin Jember.KH Nadhier Muhammad dari Ponpes Darush Sholah jember-pun dekat dengan PPP,pernah menjadi anggota DPR dari PPP.
15.KH Syakir Sonhaji dari PP As Syafiiyah Sukorejo Bengalsari Jember.
16.KH Ali Karrar Sinhaji,Ponpes Daruttauhid,tokoh BASSRA ,Pamekasan Madura.
17.KH Nasirudin Qodir pimpinan ponpes Daruttauhid Al Hasaniyyah Sendang,Senori Tuban.
18.Nyai Hj Dewi Khalifah Safraji,tokoh Muslimat NU Sumenep,istri ketua MUI Sumenep dari Pesatren Aqidah Usymuni.
19.Keluarga Besar KH Wahab Chasbullah,pendiri NU,Hj Machfudloh Ali Ubaid,Hj Hizbiyah Rohim,Hj Mundjidah Wahab.Ponpes Bahrul Ulum Jombang.
20.KH Said Munajad.KH Said Munajat ikut andil memenangkan PPP di kecamatan Mojosari Mojokerto.
21.Husnan Bey Fananie,cucu dari salah saru pendiri Pesantren Gontor KH Zainuddin Fananie,pesantren terbesar di kawasan Mataraman jatim,Ponpes Gontor mempunyai 12 cabang pesantren besar dengan jumlah santri 14.000an santri dan 200 pondok alumni.ada juga Zainuddin Bey Fananie.
22.KH Ahmad Badri Jais, KH Tauhidullah Badriputra pendiri Ponpes Badrudduja Kraksaan Probolinggo yang mempunyai 1.000an santri dan 3000 jamaah thariqah Tijaniyah.
23.KH Syaiful Islam dari ponpes Zainul Hasan (ZAHA) Gengong,Probolinggo.KH Mutawakil Alallah ketua PWNU Jatim juga salah satu pimpinan di ponpes ini.
24.KH Nuruddin Musyiri,pimpinan ponpes Nurul Qodim Kali kajar,Paiton Probolinggo dengan lebih 1.000 santri.
25.KH Fahrurozy dan KH Ahmad Qusyairi dari ponpes An Nur I sampai An Nur III,Bululawang Malang.
26.KH Zainullah Johar dari pesantren Miftahul Ulum Wonorejo,Banyu putih, Situbondo.
27.KH Hasan Basri Lc,dari STAI Al Ibrahimy Situbondo.
28.KH Maimun Adnan pimpinan pesantren Al Ishlah Bungah Gresik.
29.KH Nailurohman tokoh BASSRA Madura.
30.KH/Gus Irvan Yusuf Hasyim dari ponpes Tebu Ireng Jombang.
31.Habib Mahdi,Habib Salim Qurays,Habib Mustofa Assegaf,Habib Ba`ali Al hamid, Habib Aqil Bafaqih dari ponpes Moch Shodiq Al Hamid Brani kulon,Maron Probolinggo.
32,KH Suyuti Thoha , KH Achmad Maksum,KH Hisyam Syafaat,Nyai Hj Nasiroh  dari Banyuwangi.



Jadi Caleg PPP, 15 Kades di Muaraenim Mundur

MUARAENIM- Sedikitnya 15 kepala desa (kades) dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Muaraenim mundur dari jabatannya. Usaha PPP untuk menembus target dua besar perolehan suara di kabupaten Muaraenim semakin efektif dengan bergabungnya para kepala desa tersebut.

Hal itu dikarenkan mereka akan mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.

Ketua DPC PPP Muaraenim Nurul Aman yang juga Wakil Bupati terpilih melalui Sekretaris Hafidz Firsada Fadil mengatakan, dari 80 orang yang mendaftar sebagai caleg PPP, 15 di antaranya adalah kades. Bahkan, para kades ini telah siap mengundurkan diri karena bergabung menjadi caleg PPP. (febria astuti)